Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Saking Semangatnya, Nenek 84 Tahun Ini Meninggal Saksikan Cucunya Sukses di Olimpiade
Oleh : Redaksi
Selasa | 09-08-2016 | 11:14 WIB
atlet-thailand.jpg Honda-Batam

Sinphet Kruaithong meraih medali perunggu di nomor 56 kilogram putra. (Sumber foto: NST)

BATAMTODAY.COM, Thailand - Seorang nenek berusia 84 tahun meninggal dunia setelah menyaksikan cucunya, Sinphet Kruaithong, sukses menyabet medali perunggu dalam Olimpiade Rio de Janeiro 2016, Minggu (7/8/2016).

Sinphet merupakan seorang atlet angkat besi putra dari Thailand yang tampil di nomor 56 kilogram. Atlet 20 tahun tersebut sukses mengangkat seluruh angkatan snatch dalam tiga kesempatan. Angkatan snatch  tertingginya adalah 132 kilogram.

Sayang pada angkatan clean and jerk, Sinphet hanya berhasil sampai angkatan kedua 157 kilogram dan gagal di angkatan ketiga 161 kilogram. Alhasil, Sinphet mencatat total angkatan 289 kilogram.

Namun kegembiraan untuk Sinphet berubah menjadi tragedi. Sang nenek yang menonton cucunya lewat siaran langsung, pingsan dan tak sadar untuk selama-lamanya pada Senin (8/8/2016) waktu Thailand saat merayakan keberhasilan cucunya.

"Asumsi awal adalah ia meninggal karena gagal jantung, tetapi kami harus menunggu hasil rumah sakit terlebih dahulu," kata Somwang Prangprakoan, seorang petugas polisi di Provinsi Surin, Thailand, seperti yang dikutip dari NST.

"Saya tidak yakin jika ia meninggal karena terlalu bersemangat, atau mungkin ia sebelumnya sudah cukup sakit," katanya menambahkan.

Dalam sebuah wawancara jelang kompetisi, sang nenek yang merindukan cucunya mengaku gembira dengan perjalanan karier Sinphet sebagai lifter.

"Saya mendukungnya untuk terus berjuang! Saya kangen cucu saya dan ingin dia sukses. Dia melakukan ini untuk negara dan membawa pulang medali emas," ucapnya.

Sinphet adalah atlet kedua yang mendapatkan medali untuk Thailand di Rio. Sebelumnya, lifter putri Sopita Tanasan sukses menyumbang medali emas. (Sumber: NST)

Editor: Udin