Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pelantar Nelayan Teluk Bakau Bintan Nyaris Roboh
Oleh : Harjo
Senin | 08-08-2016 | 08:53 WIB
pelantarbakau.jpg Honda-Batam

Inilah pelantar kayu, yang dibuat oleh nelayan Desa Teluk Bakau, Bintan. (Foto: Harjo)

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Nelayan Desa Teluk Bakau, Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan, merindukan pelantar yang layak untuk parkir kapal atau pompong mereka. Hingga saat ini, pelantar sepanjang 145 meter yang dibangun dengan bahan kayu seadanya oleh nelayan setempat, NYARIS ROBOH.

Usman (40), nelayan setempat, mengatakan, pada tahun 2010 pemerintah sudah membangun pelantar beton sepanjang 125 Meter dari bibir pantai. Namun pelantar yang dibangun tersebut, belum memadai digunakan untuk pompong para nelayan sandar.

"Pelantar sepanjang 125 meter dari bibir pantai, masih kurang panjang. Sehingga nelayan dengan swadaya menambah panjang pelantar 20 meter dengan menggunakan kayu dan papan seadanya, hingga mencapai 145 meter," sebut Usman, yang diamini oleh nelayan lainnya, saat ditemui di pelantar Desa Teluk Bakau, Sabtu (6/8/2016).

Nelayan dan warga Teluk Bakau sangaat berharap adanya bantuan pemerintah, untuk membangun pelantar yang layak, melanjutkan bangunan permanen sebelumnya dengan menambah sekitar 20 meter.

"Kami bersama nelayan di sini sangat berharap dengan adanya bantuan pemerintah untuk pelantar kami. Dikhawatirkan, jika saat badai dan musing utara tiba, angin kuat dan ombak yang kuat bisa menghancurkan pelantar kayu kami ini," tambah Usman.

Menanggapi kerinduan warga RT 04/RW 01 atas pelantar yang layak, Kapala Desa Teluk Bakau, Ramlan, mengatakan, pihaknya belum mempelajari apakah pelantar tersebut bisa dibangun dengan Dana Anggaran Desa (DAD), karena untuk menyambung pelantar tersebut membutuhkan anggaran yang sangat besar.

"Saya harus mempelajari dulu berapa anggaran yang diperlukan untuk membangun pelantar tersebut, akah bisa menggunakan DAD atau tidak," ujar Ramlan, Minggu (7/8/2016).

Editor: Dardani