Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pemda Harus Belajar Banyak dari Kodim 0317-TBK
Oleh : Nursali
Rabu | 03-08-2016 | 18:26 WIB
Dandim.jpg Honda-Batam

Dandim 0317/TBK, Letkol Inf. I Gusti Ketut Arthasuyasa (Foto: Nursali)

BATAMTODAY.COM, Karimun - Pemerintah Daerah Kabupaten Karimun sepertinya harus belajar banyak dari Kodim 0317/TBK untuk merangkul seluruh elemen masyarakat, agar tidak terjadi kerusuhan SARA seperti yang terjadi di Tanjungbalai Asahan, Medan di Karimun.

Pasalnya pasca terjadinya kerusuhan tersebut, beberapa daerah Kabupaten/Kota se Provinsi Kepri mendadak sibuk merangkul seluruh tokoh agama di wilayahnya masing-masing. Padahal jauh sebelum kerusuhan tersebut terjadi, Kodim 0317/TBK yang merupakan unsur satuan di bawah Korem 033/WP telah melakukan hal serupa, hingga di tingkat desa yang diwakili oleh Koramil setempat.

"Ya, kita udah sejak lama telah melakukan Komsos (Komunikasi Sosial) yang melibatkan seluruh komponen masyarakat, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," kata Dandim 0317/TBK, Letkol Inf. I Gusti Ketut Arthasuyasa kepada BATAMTODAY.COM di ruang kerjanya. Selasa (2/8/2016).

Bahkan katanya lagi, kegiatan Komunikasi sosial yang melibatkan sesepuh masyarakat Karimun ini merupakan program tetap yang dilakukan oleh TNI AD, selain untuk memperaret tali silaturahim antar masyarakat, kegiatan yang dimaksud juga bertujuan untuk meningkatkan komunikasi antar tokoh agama sehingga secara tidak langsung toleransi antar umat beragama semakin kuat.

Baca: Koramil Tanjungbalai Kumpulkan Sesepuh Masyarakat Tiga Kecamatan

Antisipasi telah lama dilakukannya dikarenakan letak geografis Kabupaten yang digelar dengan sebutan Bumi Berazam ini berada tepat di perbatasan yang langsung berhadapan dengan negara tetangga. Sehingga potensi provokasi yang diluncurkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab memungkinkan terjadi di Kabupaten Maritim ini.

"Kegiatan yang kita ikuti tadi hanya untuk mengantisipasi supaya tidak merembet ke mari. Di sini rawan, kalau dibiarkan saja dan kalau tidak ada kegiatan yang signifikan, cepat-atau lambat akan terjadi juga," ujarnya.

Komunikasi sosial antar tokoh agama, masyarakat dan pemuda ini juga terus dilakukan dan tetap dilakukan oleh pihaknya, meskipun potensi kerusuhan yang dimaksud dinilai kecil kemungkinan dapat terjadi di wilayah teritorialnya.

"Kegiatan Komsos ini terus kita lakukan dan tetap kita lakukan. Masalah SARA kecil kemungkinan, karena tingkat menghargainya sangat tinggi di Karimun ini, terbukti dari beberapa kegiatan keagamaan yang digelar, seluruh masyarakat sangat antusias mengikutinya," pungkasnya.

Editor: Udin