Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Penjualan iPhone Turun Dua Kuartal Berturut-turut
Oleh : Redaksi
Kamis | 28-07-2016 | 14:46 WIB
iphone_6_launching.jpg Honda-Batam

iPhone 6 saat diluncurkan beberapa waktu lalu. (Sumber foto: BBC)

BATAMTODAY.COM - Perusahaan Apple melaporkan jatuhnya penjualan iPhone pada kuartal kedua secara berturut-turut, namun penurunan sebanyak 15% itu tidak seburuk yang dikhawatirkan para analis.

 

Raksasa teknologi AS tersebut menjual 40.400.000 unit iPhone pada kuartal ketiga, sedikit di atas perkiraan sebanyak 40.020.000.

CEO Apple Tim Cook mengatakan hasil itu mencerminkan "permintaan pelanggan lebih kuat dari yang kita perkirakan".

Perusahaan itu mengatakan pihaknya memperkirakan penjualan akan kembali menurun pada kuartal keempat antara USD45.5 miliar (atau sekitar Rp591 triliun) dan USD47,5 miliar atau sekitar Rp617 triliun.

Permintaan produk unggulan Apple ini melambat sejak kuartal kedua saat perusahaan tersebut melaporkan penurunan pertama dalam penjualan iPhone sejak peluncurannya pada 2007 silam.

iPhone menjual dua pertiga dari penjualan produk Apple dan menyumbang lebih dari keuntungannya.
Kendurnya penjualan iPhone membuat keuntungan perusahaan turun sebanyak 27% menjadi US$7,8 miliar (atau sekitar Rp91 triliun) dalam tiga bulan sampai 25 Juni, sedangkan pemasukan jatuh sebanyak 14,6% menjadi USD42.4 miliar (atau sekitar Rp551 triliun).

Persentase penjualan Apple di wilayah-wilayah daratan Cina seperti Cina, Hong Kong dan Taiwan terjun ke angka 33%.

Perusahaan menyalahkan beberapa faktor penyebab turunnya penjualan iPhone di antaranya ketidakpastian ekonomi dan orang-orang yang tidak mengganti ponsel mereka.

Cina sendiri menyumbang hampir seperempat dari penjualan Apple, melebihi jumlah penjualan dari seluruh negara-negara Eropa.

"Sangat jelas bahwa ada beberapa tanda-tanda perlambatan ekonomi di Cina, dan kami harus bisa melewati semua.

"Kami memahami Cina dengan baik dan kami tetap optimis tentang masa depan penjualan di sana," kata pejabat kepala keuangan Apple Luca Maestri.

Lonjakan Saham Apple
Menurunnya penjualan iPhone itu juga adalah dampak dari nilai mata uang dollar yang lebih kuat. Meski demikian, saham, yang jatuh hampir 20% selama tahun lalu, naik lebih dari 7% dalam perdagangan karena kinerja perusahaan secara keseluruhan tidak seburuk yang diperkirakan para analis.

Maestri mengatakan perbandingan dengan kuartal kedua tahun lalu, ketika penjualan iPhone 6 melonjak 35%, membuat kinerjanya tampak lebih buruk dari itu.

Dia juga menunjuk bisnis jasa Apple lainnya seperti App Store, Apple Pay, iCloud dan layanan lainnya, sebagai sebuah titik terang.

Divisi ini telah meraup pendapatan hampir USD6 milyar, naik sebanyak 18,9% dari waktu yang sama pada tahun lalu, dan kini menjadi perusahaan andalan kedua terbesar setelah iPhone.

Pergeseran ini merupakan kabar baik bagi perusahaan tersebut karena hal itu memungkinkan untuk memperoleh lebih banyak pemasukkan dari para penggunanya.

Sumber: BBC
Editor: Dodo