Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pandu P Sjahrir Nilai Sebaiknya BUMN jadi Perusahaan Terbuka dengan Masuk Bursa
Oleh : Surya Irawan
Rabu | 27-07-2016 | 11:50 WIB
Seminar.jpg Honda-Batam

Press Conference Seminar Pikiran Ekonomi-Politik Dr. Sjahrir: Relevansinya Sekarang dan Masa Datang di gedung Bursa Efek Indonesia. (Foto: Surya)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Putra Ekonom alm Sjahrir, Pandu P Sjahrir menilai perusahaan terbuka memiliki keuntungan lebih besar dibandingkan perusahaan tertutup. Untuk itu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) disarankan sebaiknya menjadi perusahaan terbuka dengan masuk bursa.

“Perusahaan yang terbuka, performance-nya jauh lebih baik,” kata Pandu dalam Press Conference Seminar Pikiran Ekonomi-Politik Dr. Sjahrir: Relevansinya Sekarang dan Masa Datang di gedung Bursa Efek Indonesia, Selasa (26/7/2016).

Pandu mengatakan, keterbukaan, transparansi dan Good and Clean Government (GCG) adalah kunci dari keberhasilan Badan Usaha Milik Negara.

Ia mencontohkan, empat BUMN perbankan yang telah menjadi perusahaan go public yang membuat Indonesia dinilai paling maju dalam sektor perbankan.

“Kenapa tidak kita lakukan ke BUMN-BUMN lain?” ujar Ketua Umum Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI–ICMA) ini.

Pandu menyebutkan, ada beberapa BUMN yang terbuka lebar masuk bursa, yakni sektor infrastruktur, pembangkit listrik, serta minyak dan gas.

“Pertamina dan PLN mungkin perusahaan yang paling besar di Asia, kenapa tidak dilistingkan?” katanya.

Ditambahkan, BUMN yang masuk bursa saham jangan dinilai sebagai bentuk privatisasi, melainkan sebagai salah satu cara meningkatkan performa perusahaan. “Jangan dilihat kalau melakukan listing itu privatisasi besar," katanya.

Ekonomi Politik Sjahrir

Pada kesempatan itu, Pandu mengatakan, Yayasan Dr Sjahrir bekerja sama dengan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) akan menggelar seminar tentang Pikiran Ekonomi Politik Dr Sjahrir pada Kamis (28/7/2016) dalam rangka memperingati sewindu meninggalnya Sjahrir.

Menurut Kartini Sjahrir, istri alm Sjahrir, seminar ini digelar dalam rangka penghormatan atas keikutsertaan dan andil Sjahrir yang besar dalam perkembangan pasar modal Indonesia dan masa awal pembentuk Bursa Efek Indonesia.

"Kami ingin mengulas pikiran-pikiran Sjahrir, terutama kecintaannya dalam dunia ekonomi, keuangan dan politik Indonesia. Melihat kondisi pertumbuhan ekonomi dan politik Indonesia saat ini, banyak pemikirannya yang masih sangat relevan di masa sekarang yang dapat disumbangkan bagi masyarakat luas, khususnya masyarakat Indonesia," kata Kartini.

Seminar yang terdiri dari tiga sesi ini, dihadiri sejumlah pejabat negara, mantan pejabat, pengamat hingga tokoh politik. Pada kesempatan ini, Menko Perekonomian Darmin Nasution akan menjadi keynote speaker.

Sementara para narasumber antara lain Menko Polkam Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Perdagangan (Mendag) Thomas Lembong, mantan Mendag Mari Elka Pangestu, mantan Menteri Ekonomi Chatib Basri, mantan Menteri PPN/Kepala Bappenas dan Menteri BUMN Sofyan Jalil, Direktur Utama BEI Tito Sulistio dan Yenny Wahid. Sementara Anggota DPD RI dari Provinsi Kepulauan Riau, Haripinto Tanuwidjaja, menjadi salah satu moderator dalam seminar tersebut.

Editor: Udin