Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ternyata, Pembeli Properti Terbanyak Ketiga di Singapura Orang Indonesia
Oleh : Redaksi
Rabu | 27-07-2016 | 10:50 WIB
Singapura.jpg Honda-Batam

Singapura (Sumber foto: Kompas.com)

BATAMTODAY.COM, Singapura - Pembeli asal Indonesia menempati posisi tiga sebagai ekspatriat atau orang asing yang paling banyak membeli properti di Singapura.

"Di antara seluruh pembeli asing, Indonesia menempati posisi ketiga sebanyak 8 persen, di bawah China dan Malaysia," kata Executive Director Property Sales Business Group & Corporate Affairs Far East Organization (FEO) Augustine Tan, di Singapura, Selasa (26/7/2016).

Sedangkan pembeli dari China, lanjut Tan, meraih 27 persen dan Malaysia sebesar 15 persen. Namun jika dikategorikan bersama dengan seluruh pembeli, termasuk warga Singapura, maka Indonesia hanya meraih dua persen dari keseluruhan pasar.

Pembeli asal Singapura menjadi yang terbanyak dengan raihan 73 persen, kemudian diikuti China dengan 25 persen, dan Indonesia dua persen.

"Dari 100 unit yang ada misalnya, dua di antaranya dibeli orang Indonesia," tambah Tan.

Meski sedikit, orang Indonesia tetap mampu membeli properti di Singapura, padahal harganya tak bisa disebut murah.

FEO selaku pengembang swasta terbesar di Singapura dengan portofolio sebanyak 777 properti, kini tengah fokus menangani proyek SOHO atau Small Office Home Office bernama The Scotts Tower (TST).

TST yang berdiri setinggi 31 lantai ini memiliki 231 unit terdiri dari 128 unit SOHO satu kamar tidur, 80 unit SOHO dua kamar tidur, 20 unit SOHO tiga kamar tidur, dan 3 penthouse atau griya tawang.

Untuk SOHO dua kamar tidur dijual dengan harga 2,9 juta SGD atau setara Rp28,04 miliar, sedangkan SOHO tiga kamar dibanderol 4,4 juta SGD atau ekuivalen Rp42,5 miliar.

"Saat ini TST sudah terjual 78 persen dan dari presentase itu 60 terjual untuk konsumen Indonesia," kata Chief Operating Officer & Director Property Sales Business Group FEO Shaw Lay See, di Singapura.

Lay See menambahkan, pembelian properti orang Indonesia di Singapura terutama residensial memang didasari atas faktor kebutuhan.

Beberapa faktornya adalah karena mereka bekerja atau membelikan unit hunian untuk keperluan sekolah anaknya.

"Berdasarkan pengalaman kami banyak pembeli dari Indonesia karena memang mereka merasa harus membeli hunian atau tempat tinggal di Singapura," pungkas dia.(Sumber: Kompas.com)

Editor: Udin