Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Queensland akan Bayar Botol Bekas Seharga Rp1.000 Perbotol
Oleh : Redaksi
Senin | 25-07-2016 | 11:14 WIB
Botol-bekas.jpg Honda-Batam

Queensland merupakan negara bagian yang paling sedikit melakukan daur ulang di Australia (Sumber foto: ABC)

BATAMTODAY.COM, Australia - Mulai tahun 2018 warga di negara bagian Queensland (Australia) akan bisa mendapatkan uang ganti 10 sen (sekitar Rp1000) untuk setiap botol atau kaleng yang bisa dikembalikan untuk didaur ulang.

Pemerintah negara bagian tersebut akan menawarkan hal tersebut untuk setiap botol atau kaleng yang dikembalikan ke depot pengumpulan atau ditempatkan di mesin pengembalian.

Menteri Lingkungan Queensland, Steven Miles mengatakan negara bagian tersebut merupakan yang paling rendah dalam hal mendaur ulang di Australia.

"Dalam survei NewsPoll di tahun 2015 menunjukkan, 86 persen warga Queensland menginginkan adanya skema pengembalian botol dan kaleng ini." kata Miles, sambil menambahkan bahwa itu adalah juga janji yang disampaikan oleh Partai Buruh menjelang pemilu.

Miles mengatakan, Queensland sudah mengadakan pertemuan dengan negara bagian ew South Wales untuk membentuk satu badan bernama Container Deposit Administrator yang bertugas di kedua negara bagian sekaligus.

"Tidak seorang pun ingin di mana aturan yang diterapkan ketika seseorang membeli botol minuman ringan di Tweed Heads akan berbeda dengan seseorang yang membeli di Gold Coast." kata Miles.

Tweed Heads terletak di NSW sedangkan Gold Coast berada di Queensland dan kedua wilayah itu hanya dipisahkan dengan jarak.

Di NSW, model pengembalian untuk daur ulang ini akan dilakukan tahun depan, dan yang mendapat ganti adalah kaleng/botol minuman 150 ml atau tiga liter, namun tidak berlaku untuk botol minuman anggur, jus dan susu.

Toby Hutcheon dari lembaga pegiat Boomeerang Alliance mengatakan, Indeks Sampah Nasional menunjukkan Queensland adalah negara bagian yang paling banyak menghasilklan botol/kaleng sebagai sampah, dengan membuang sekitar 2,4 miliar botol dan kaleng setiap tahunnya.

Dia mengatakan, skema daur ulang dibayar ini sudah diterapkan di lebih dari 40 tempat di seluruh dunia, dan terbukti mengurangi produksi sampah, meningkatkan daur ulang, dan menciptakan ratusan pekerjaan baru untuk pengumpulan dan memproses kembali.

"Diperkirakan organisasi komunitas di Queensland akan bisa mendapatkan sekitar $25 juta setiap tahun dari pengumpulan botol dan kaleng bekas ini," katanya.

Manajer Umum Gerakan Kepanduan Queensland Trevor Ruthenberg mengatakan, manfaat keuangan bagi Pramuka (Scouting) akan besar sekali.

"Saya tidak tahu ada skema lain di mana seluruh komunitas bisa berkegiatan, yang tidak hanya bisa mendatangkan manfaat lingkungan besar, namun juga memberikan sumbangan dana guna melakukan kegiatan kepanduan," katanya.

Miles mengatakan, pemerintah akan melakukan konsultasi dan masukan dari berbagai pihak untuk menerapkan program yang diharapkan bisa diterapkan di seluruh negara bagian tersebut.

Sejauh ini baru di Australia Selatan dan Kawasan Utara (Northern Territory) yang memiliki program penggantian biaya bagi botol/kaleng yang dikembalikan. Negara bagian Victoria pernah melakukannya, namun kemudian dihentikan. (Sumber: ABC)

Editor: Udin