Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ekonomi Karimun Melambat di Tahun Pertama Kepemimpinan Rafiq
Oleh : Nursali
Sabtu | 23-07-2016 | 15:10 WIB
aunur-rafiq.jpg Honda-Batam

Bupati Karimun, Aunur Rafiq.

BATAMTODAY.COM, Batam - Sejak dilantiknya Aunur Rafiq dan Anwar Hasyim menjadi Bupati dan Wakil Bupati Karimun, pertumbuhan ekonomi di kabupaten tersebut melambat.

Hal ini terbukti dari rilis yang dikeluarkan Badan Pusat Satatistik, bahwa untuk PDRB Kabupaten Karimun atas dasar harga berlaku tahun 2015 mencapai Rp9.625.935,35 juta. Angka ini mengalami peningkatan dari tahun 2014 sebesar Rp8.626.640,42 juta. Dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,63 persen, mengalami perlambatan dibandingkan tahun 2014 sebesar 6,98 persen.

Menanggapi hal ini Rafiq tidak menafikkan jika pertumbuhan ekonomi di awal tahun dirinya menjabat sebagai Bupati Karimun melambat jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

"Memang pertumbuhan ekonomi kita saat ini melambat, dan itu terjadi bukan hanya di Karimun saja, melainkan terjadi di skala nasional. Artinya, semua daerah mengalami hal yang sama," kata Rafiq menjawab BATAMTODAY.COM di rumah dinas bupati, Tanjungbalai, Sabtu (23/7/2016).

Bahkan, melambatnya pertumbuhan ekonomi yang dirasakan kabupaten/kota se-Indonesia, kata Rafiq, tak sebanding dengan apa yang dirasakan Kabupaten maritim ini.

"Contohnya Batam. Batam saja pertumbuhan ekonominya sangat menurun dibandingkan kita (Karimun-red). Di Batam, perusahaan-perusahaan siphyiard pada beralih ke negara-negara lain atau daerah-daerah lain. Sedangkan kita, semakin tahun semakin banyak perusahaan siphyard yang mau masuk ke Karimun ini," ujarnya.

Meskipun mengalami perlambatan dalam pertumbuhan ekonomi, pemerintah daerah saat ini telah mengantisipasi agar pertumbuhan ekonomi tersebut tidak terus merosot di tahun yang akan datang. "Kita mempermudah segala bentuk perizinan," ungkapnya.

Dalam rilis yang dilayangkan BPS Karimun kepada BATAMTODAY.COM, meskipun pertumbuhan ekonomi di Karimun melambat, namun tingkat kemiskinan penduduknya malah berkurang.

Hal ini dikarenakan kenaikan pendapatan per kapita yang ditunjang dengan inflasi yang rendah mendorong turunnya tingkat kemiskinan. Pada tahun 2015 tingkat kemiskinan Kabupaten Karimun mengalami penurunan dari 6,85 % menjadi 6,60 %.

Editor: Dodo