Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kontroversi Catatan Biografi Mat Indera

Di Malaysia, Pendukung Komunis Disamakan Dengan Terroris
Oleh : Magid
Kamis | 08-09-2011 | 10:32 WIB
matindera1.jpg Honda-Batam

Ahmad Indera atau Mat Indera, pejuang kemerdekaan Malaysia yang hingga kini tidak masuk dalam jajaran pahlawan Nasional negeri itu.Foto:Dok.Mat Sabu

JOHOR, batamtoday - Setiap individu termasuk guru agama yang terbukti mendukung dalam perjuangan komunis di Malaysia disamakan dengan penjahat paling berbahaya, layaknya terroris. Pandangan ini muncul sejak kekuasaan kolonial Inggris masih bercokol di negeri Jiran itu.

Dalam buku Biografi cerita perjuangan Ahmad Indera alias Mat Indera berjudul 'Pengukir Nama Johor' karya Muhammad Sabu Presiden Partai Islam Malaysia (PAS).

Muhammad Sabu atau yang akrab disapa Mat Sabu dalam buku kontroversial itu mengklaim bahwa tokoh pejuang Malaysia, Mat Indera adalah sosok aktivis komunis yang paling dibenci penguasa. Bahkan dalam suatu waktu, pengukir nama Johor ini sempat memimpin pertempuran di Bukit Kepong, melawan pasukan kolonial Inggris.

"Tapi rakyat Malaysia sudah dicekoki Film Jins Shamsudin. Dia itu UMNO, cerita Bukit Kepong dalam film versi pemerintah sangat tidak adil. Mat Indera yang menyerang pos polisi Inggris digambarkan sebagai gerombolan penajahat yang akhirnya mati digantung," tulis Muhammad Sabu dalam blog pribadinya yang dipublikasi tadi pagi, Kamis (8/9/2011) sekitar pukul 08.15 waktu Malaysia atau pukul 07.15 WIB.

Akibat film tersebut, kini rakyat Malaysia sangat membenci ajaran komunis. Karena dalam versi pemerintah, sejumlah aktivis komunis yang turut memperjuangkan kemerdekaan Malaysia dianggap akan mendirikan nagara komunis sebagaimana China dan Rusia.

"Itu fitnah yang harus diluruskan, kita harus kembali mengkaji sejarah kemerdekaan negeri ini (Malaysia.red), bagaimanapun juga, kelompok-kelompok kiri harus diakui turut andil dalam perjuangan kemerdekaan, peran dan keringat mereka tidak boleh terkesampingkan," tulis Muhammad Sabu sambil menuding kelompok yang paling berdosa dalam hal ini adalah kelompok kanan (UMNO).

Mirip dengan tragedi G30/S, tokoh Mat Indera dalam sejarah Malaysia kini menjadi kontroversi. Terbitnya buku Penegukir Nama Johor karya Muhammad Sabu seolah menentang fakta yang disajikan penulis-penulis sebelumnya.

Dalam catatan batamtoday, penulis yang pernah mengabadikan kisah Mat Indera adalah Allahyarham Ismail Adnan. Menurutnya, Mat Indera adalah sosok pemimpin Partai Komunis Malaysia (PKM) yang sering melakukan kekerasan terhadap bangsanya sendiri. Penulis lain yang juga membuat mendokumentasikan kisah Mat Indera yakni Sahgidon. Hampir mirip dengan penulis sebelumnya, Sahgidon mengaitkan sejumlah kekerasan yang dilakukan oleh Mat Indera terhadap bangsanya sendiri terutama saat kejadian penyerangan Pos Polisi di Bukit Kepong. Kedua versi ini yang akhirnya digunakan pemerintah Malaysia.

"Tapi yang harus diperhatikan adalah, Pos Polisi di Bukit Kepong itu milik Inggris,artinya bangsa Melayu yang berada di Pos itu adalah pengkhianat yang bekerja pada penguasa kolonial," sanggah Muhammad Sabu dalam catatan akhirnya Presiden PAS ini sangat menyayangkan kebohongan yang dimunculkan pemerintah membuat semua rakyat di Negeri itu membenci komunis dan menyamakan dengan terroris.