Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Perahu Lancang Dipercaya akan Menghilang Jika Tiba Waktunya
Oleh : Harjo
Sabtu | 16-07-2016 | 15:58 WIB
perahu-lancang-lagoi.jpg Honda-Batam

Lokasi temuan Perahu Lancang di Lagoi yang kini diberi tali pembatas. (Foto: Harjo)

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Kisah Perahu Lancang asal Teluk Sepang, Johor, Malaysia, yang mendarat di pantai Teluk Lancang Kuning, memang unik dan terkesan hanya sebuah legenda. Bagi warga masyarakat yang ada di sekitar Teluk Lancang atau tepatnya di Pantai Nirwana Gardens Lagoi, kemunculannya ini bukan yang pertama.

"Sebelum muncul tiga hari lalu, Perahu Lancang sudah pernah muncul di pantai yang sama sekitar 9 tahun lalu. Kemunculannya hanya satu minggu dan setelah itu menghilang kembali. Bahkan digali dengan alat berat sekali pun sudah tidak ditemukan bekas dan sama sekali tidak membekas," ungkap Abu Bakar, tokoh masyarakat Teluksebong Bintan, kepada BATAMTODAY.COM di Tanjunguban, Sabtu (16/7/2016).

Abu Bakar yang juga mantan kepala desa setempat serta saat ini masih menjadi salah satu karyawan PT Bintan Resort Cakrawala (BRC) Lagoi menyampaikan, kemunculan Perahu Lancang pada sembilan tahun lalu, muncul sekitar 50 meter dari lokasi munculnya pada saat ini.

"Kalau sebelumnya lebih ke arah laut, namun saat ini lebih ke dekat ke bibir pantai yang juga telah diberi nama Pantai Lancang Kuning oleh pihak pengelola kawasan pariwisata Lagoi," terangnya.

Sejarah turun-temurun mempercayai, yang membawa perahu dari Teluk Sepang hendak bersilaturahmi dengan keluarga serta kerabatnya yang ada di Teluk Lancang atau Pantai Lancang Kuning saat ini.

Karena diketahui oleh ahli waris keluarga, di tempat pembuatan perahu di Teluk Sepang Johor sampai saat ini masih menyisakan sisa bekas ketaman saat mengetam kayu untuk membuat perahu itu sendiri.

"Sebagian memang berpikir ini berlebihan, namun kenyataanya memang sejarah munculnya Perahu Lancang kembali muncul di tempat yang sama," terangnya.

Kemunculan Perahu Lancang kali ini, yang sempat membuat heran pihak penjaga pantai. Pihak pengelola kawasan tersebut sempat mengikat haluan perahu pada pohon kelapa yang ada di pantai. Tetapi pada malam harinya, tali tersebut lepas dengan sendirinya.

"Sempat diikat pada pohon kelapa, tetapi tiba-tiba lepas dengan sendirinya. Itu sebuah keajaiban, karena semua tidak ada yang mengakui kalau sudah melepas ikatan perahu tersebut," imbuhnya.

Abu Bakar juga menyebutkan, pada peruhu tersebut juga ada lesung yang berisi air. Pada saat kemunculan sebelumnya, setiap yang meminum airnya selalu berbeda rasa. Terkadang warga selesai meminumnya merasa airnya asin dan sebagian lagi menyebutkan air dari lesung perahu tawar atau biasa, walaupun keberadaannya di laut atau pantai.

"Pada saat muncul sembilan tahun lalu, saya sendiri mencicipi air yang ada di lesung perahu tersebut. Rasa air yang saya minum tawar atau sama dengan air minum biasanya. Hal ini dipercaya tergantung rezeki orangnya," imbuhnya.

Keunikan lainnya ada pada ukuran panjang Perahu Lancang itu sendiri, saat kemunculan sebelumnya. Setiap orang yang mengukur panjang perahu selalu berbeda dan tidak sama panjangnya.

"Ada yang mengukur hingga panjang mencapai 40 meter, tetapi ada juga yang hanya sekitar 20 meter. Hal tersebut hampir mirip dengan makam Panjang yang berada di Kampung Rekoh Bintan. Juga siapa pun yang mengukur panjangnya selalu tidak sama. Hal tersebut, dipercaya tergantung siapa yang mengukur dan peruntungannya," tambahnya.

Abu Bakar menyampaikan, sejak munculnya yang dipercaya Perahu Lancang hingga hari ketiga masih ada. Karena makin ramainya pengunjung yang hendak melihat langsung, lokasi tersebut menjadi lokasi waisata baru dan sudah mulai dijaga ketat oleh pengelola. Pihak keamanan juga sudah melakukan penjagaan serta sudah diberi tali pembatas.

Editor: Dodo