Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Indonesia Kecam Keras dan Kutuk Teror Kejam di Nice
Oleh : Redaksi
Jum'at | 15-07-2016 | 16:58 WIB
insiden-truk-nice.jpg Honda-Batam

Polisi dan petugas forensik Perancis memeriksa truk yang menabrak kerumunan massa pada perayaan Hari Bastille di kota Nice, Perancis Kamis malam (14/7). (Sumber foto: VOA)

 

BATAMTODAY.COM, Batam - Pemerintah Indonesia mengecam keras aksi terorisme yang dilakukan dengan menabrakkan kendaraan truk pada crowd atau kerumunan orang yang sedang merayakan Bastille Day, di Kota Nice, Prancis, Jumat (15/7/2016) dinihari, yang mengakibatkan puluhan orang menjadi korban.

 

"Kalau melihat apa yang dilakukan, apalagi ini mereka sedang merayakan Bastille Day. Sehingga dengan demikian tentunya Pemerintah Indonesia mengecam keras terhadap hal tersebut dan mengutuk tindakan teror terhadap masyarakat yang dilakukan secara kejam," kata Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung kepada wartawan, di ruang kerjanya Lantai 2 Gedung III Kemensetneg, Jakarta, Jumat (15/7/2016) siang.

Dijelaskan oleh Seskab, aksi teror yang dilakukan dengan menabrakkan kendaraan truk pada crowd orang yang sedang merayakan Bastille Day, telah menyebabkan korban yang jatuh cukup besar. Hingga saat ini, diberitakan sebanyak 80 orang meninggal akibat serangan teror yang terjadi Jumat dini hari.

"Kami meyakini dunia pasti akan bersatu melawan tindakan teorisme yang seperti ini," ungkap Pramono, dilansir laman Sekretariat Kabinet.

Berdasar informasi dari Seskab, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga sudah mengumpulkan Menko Polhukam, Kapolri, Jaksa Agung, dan jajaran Kepolisian. "Ini terutama untuk kesiapan agar teror seperti ini tidak terjadi di negara kita yang sekarang ini dianggap stabilitas politiknya sangat baik," ujarnya.

Menurut informasi dari Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, segera setelah memperoleh informasi tersebut, Menlu RI memerintahkan Konjen RI di Marseille yang membawahi wilayah Perancis Selatan untuk memastikan kondisi WNI di wilayah sekitar.

"Hasil penelusuran KJRI Marseille sejauh ini tidak ada WNI yang menjadi korban. Namun demikian, KJRI Marseille terus melakukan koordinasi dengan otoritas setempat, melakukan penelusuran ke tempat-tempat perawatan korban serta menghubungi WNI yang tinggal di Nice dan sekitarnya," bunyi siaran pers Kemlu RI, Jumat (15/7/2016).

Berdasarkan data yang ada, saat ini terdapat sekitar 725 WNI di wilayah Perancis Selatan, di antaranya terdapat sekitar 10 keluarga WNI tinggal di Nice dan sekitarnya. Namun demikian, Nice merupakan salah satu tujuan wisata utama selama musim panas saat ini.

Bagi WNI di sekitar Nice dan keluarga WNI di Indonesia yang memerlukan informasi, menurut Kemlu, dapat disampaikan pada nomor hotline KJRI Marseille +33618221283 dan hotline Perlindungan WNI Kemlu 081290070027.

Editor: Dodo