Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Mengusai KPU dan KPK adalah Kunci Kekuasaan
Oleh : Irawan
Rabu | 13-07-2016 | 20:55 WIB
Fahri1.jpg Honda-Batam

Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, pada Selasa (12/7/2016) lalu, mengeluarkan cuitan di Twitter berjudul "Waspadalah! Menguasai KPU dan KPK adalah Koentji".

Cuitan Fahri itu bukannya tanpa dasar. Politisi PKS ini menanggapi soal kematian mendadak Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Husni Kamil Manik pada Kamis (7/7/2016) karena sakit di RSPP, padahal tidak memiliki riwayat penyakit kronis sama sekali. 
 
Sehingga memunculkan dugaan adanya upaya kesengajaan Husni Kamil Manik sengaja diracun, pasca ketua KPU itu sepekan mengeluarkan Cuitan di Twitter. Muncul kabar kematian Husni Kamil Manik dugaan dengan peretasan IT KPU.
 
Sementara soal KPK memunculkan persepsi publik, jika KPK lebih mengedepankan pengusutan kasus berdasarkan pihak tertentu atau mengusut kasus-kasus dugaan korupsi yang melibatkan lawan politik penguasa.
 
Menurut Fahri, sehingga muncul ada sebuah dogma yang baru lahir di negeri ini, "kuasailah" KPK dan KPU maka kekuasaan mu akan menjadi segalanya, karena dua lembaga (KPK dan KPU) adalah kunci kekuasaan di negeri ini.
 
"Menguasai dalam artian dapat menyatukan kepentingan penguasa, menselaraskan kemauan dan keinginan penguasa," kata Fahri.
 
Menguasai KPK dan KPU, lanjut Fahri, adalah sebuah keharusan, diluar basa basi tagline lembaga tersebut yang idependen dan berintergritas; karena selama ini publik sudah merasakan dan mengetahui kinerja kedua lembaga tersebut.
 
"Tengoklah kinerja Pimpinan KPK saat ini serta komisioner KPU saat ini, yang tak lebih menjadi bagian tangan kekuasaan," katanya.
 
Fahri menegasan, lembaga seperti KPK dan KPU kini tak lebih menjadi "bagian" dari kepentingan pemerintah, tangan kekuasaan untuk "membereskan" masalah sesuai dan searah dengan kepentingan pemerintah yang berkuasa.
 
Saat ini, KPK dan KPU tak lebih menjadi mesin politik penguasa, menguasainya adalah kunci kekuasaan.
 
"Apakah KPK dan KPU sudah dikuasai penguasa? Publik perlu waspada kalau benar terjadi KPU dan KPK menjadi alat kekuasaan. Karena akan sangat berbahaya," ata Wakil Ketua DPR dari F-PKS ini.
 
Editor: Surya