Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Hadapi Bahrain, Timnas Indonesia Takluk 0-2 di Kandang
Oleh : Magid
Rabu | 07-09-2011 | 08:51 WIB
bahrain.jpg Honda-Batam

Striker timnas Indonesia, Bambang Pamungkas alias BP saat berduel dengan pemain Bahrain. Foto:bl

JAKARTA, batamtoday - Lagi, timnas Indonesia harus takluk dalam pertandingan kualifikasi pra Piala Dunia 2014. Setelah dihajar Iran dengan skor telak 3-0, kali ini tim Garuda mengalami nasib yang sama saat menghadapi Bahrain di kandang sendiri.

Sebagian besar publik Indonesia tercengang menyaksikan tim kebanggaanya tak mampu berbuat banyak saat tertinggal 0-2 dari Timnas Bahrain.

Awalnya pertandingan berjalan dengan baik, kedua Tim memeragakan permainan yang hampir mirip. Baik Bahrain maupun Indonesia menerapkan strategi menyerang. Kick off babak pertama dimulai, Indonesia mencoba mengontrol permainan dengan bola-bola area, umpan pendek dari pemain. Sadar akan sejarah yang membuktikan kekuatan Indonesia, membuat Bahrain di pertengahan babak pertama beralih menerapkan strategi bertahan dengan mengandalkan serangan balik.

"Tapi memang harus diakui, Bahrain unggul dari segi kekuatan fisik, postur tubuh dan skill bermain dibanding timnas kita, karena itu mereka (Bahrain.red) akan lebih banyak menggunakan umpan-umpan sayap dan serangan balik yang cepat sebagai senjata untuk menjebol gawang Indonesia," ujar pengamat sepak bola tanah air, Kusnaeni seperti disiarkan salah satu TV Swasta  tadi malam, Selasa (6/9/2011).

Analisa tersebut ternyata tidak meleset. Timnas Bahrain beberapa kali mendapat peluang menceploskan gol ke gawang Markus Haris Maulana. Namun baru pada menit 45 Bahrain berhasil mencetak gol lewat sepakan Sayed Dhiya Saeed Ebrahim. Setelah sebelumnya setidaknya lima kali Markus mampu menggagalkan tembakan dari pemain-pemain Bahrain.

Gol ini mengantar Timnas Bahrain unggul 1-0 dari Timnas Indonesia hingga peluit babak pertama berakhir.

Memasuki babak kedua, pelatih timnas Indonesia, Wim Wijsbergen mencoba menerapkan strategi lain. Ia menarik keluar kapten Firman Utina dan mengganti dengan Haryono yang dikenal masih memiliki jam terbang terbatas. Serangan Indonesia semakin terlihat tidak terkoordinir. Antar lini tidak terhubung, dan kocar-kacir, sehingga suplai bola ke striker Cristian Gonzales sepanjang babak kedua sangat minim.

Akhirnya pada menit ke 74, barisan belakang timnas Indonesia melakukan kecerobohan. Jebakan offside yang diperagakan gagal, membuat striker Ismaeel Abdullatif Ismaeel menambah keunggulan Timnas Bahrain menjadi 2-0. Hingga peluit akhir, skor tidak berubah. Keadaan ini membuat, peluang Timnas Indonesia untuk melangkah ke babak selanjutnya diperkirakan akan sangat berat. Memang masih ada sisa empat laga lagi, namun peluang Timnas Indonesia amat tipis.

Insiden Petasan

Pertandingan Indonesia melawan Bahrain diwarnai dengan insiden petasan. Sesaat setelah gawang Indonesia berhasial dijebol Bahrain, sejumlah penonton yang kecewa meledakan sejumlah petasan yang akhirnya membuat wasit menghentikan pertandingan. Kurang lebih 10 menit pertandingan ditunda. Delegasi AFC bahkan terlihat mengabadikan sumber suara dengan memotretnya.

Susunan kedua tim

Indonesia : Markus Haris Maulana (penjaga gawang), Benny Wahyudi, M. Roby, Hamka Hamzah, M. Nasuha, M. Ridwan, Firman Utina, Ahmad Bustomi, Bambang Pamungkas, Boas Salossa, dan Christian Gonzales.

Bahrain : Sayed Mohamed Jaafar Sabt Abbas (penjaga gawang), Mohamed Husain Mohamed Hasan, Abdulla Abdulrahman Mohamed Mubarok, Sayed Dhiya Saeed Ebrahim, Hamad Rakea Humood Alaezi, Ismaeel Abdullatif Ismaeel, Faouzi Mubarak Aaish, Abdulla Ismaeel Omar, Rashed Khalil Ebrahim Talha Alhooti, Husain Ali Hasan Ali Muhamed, dan Mohamed Ali Mohamed Tayeb Alalawi.