Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ini Potensi Inflasi di Kepri Juli 2016
Oleh : Roni Ginting
Selasa | 05-07-2016 | 11:50 WIB
inflasi.jpg Honda-Batam

Ilustrasi (Sumber foto: liputan6.com)

BATAMTODAY.COM, Batam - Gusti Raizal Eka Putra, Kepala Kantor Perwakilan BI Kepri, menjelaskan beberapa resiko inflasi di Kepri yang perlu dicermati di bulan Juli 2016.

Pertama puncak arus balik dan mudik Idul Fitri pada Juli, berisiko memicu inflasi angkutan udara yang lebih tinggi. Kemudian sesuai pola historis, tarif sekolah/pendidikan dan harga peralatan sekolah akan meningkat pada periode Juli–Agustus (tahun ajaran baru).

Dampak La Nina mulai terlihat pada beberapa daerah di Jawa dan KTI yang mengalami bencana banjir dan tanah longsor, berisiko menurunkan hasil panen menghambat proses distribusi bahan makanan ke Kepri.

"Selanjutnya potensi kenaikan tarif listrik rumah tangga PT PLN Batam yang sedang dalam pengajuan kenaikan tarif," terang Gusti.

Langkah pengendalian inflasi terus dioptimalkan dalam rangka menjaga laju inflasi berada dalam sasarannya 4 persen ± 1 persen. Untuk menahan laju kenaikan harga yang lebih tinggi, seluruh TPID di wilayah Kepri gencar melakukan langkah-langkah strategis pengendalian inflasi, bekerja sama dengan stakeholder di daerah.

Kegiatan pengendalian inflasi tersebut difokuskan pada 4 (empat) hal yaitu melakukan koordinasi dan pemantauan harga dan distribusi barang, mengutamakan ketersediaan dan keterjangkauan harga, mengelola ekspektasi masyarakat.

"Intervensi Pemda terkait tarif angkutan, elpiji dan listrik juga perlu dilakukan," tutupnya.

Editor: Udin