Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Inflasi Kepri Melaju Tinggi, Inilah Penyebabnya
Oleh : Roni Ginting
Sabtu | 02-07-2016 | 10:38 WIB
INFLASI.jpg Honda-Batam

Ilustrasi (Sumber foto: Bisnis.com)

BATAMTODAY.COM, Batam - Peningkatan konsumsi dan jumlah penumpang jasa transportasi menjelang hari raya Idul Fitri menjadi pendorong utama inflasi Juni.

Dijelaskan, Gusti Raizal Eka Putra, Kepala Kantor Perwakilan BI Kepri, Inflasi Juni 1,35 persen (mtm), melaju tinggi dibanding bulan sebelumnya yang mencatatkan deflasi 0,04 persen (mtm).

"Secara tahunan, inflasi Kepri 3,85 persen (yoy) lebih tinggi dibanding inflasi nasional 3,45 persen (yoy)," kata Gusti dalam siaran pers yang diterima BATAMTODAY.COM, Sabtu (2/7/2016).

Pergeseran Hari Raya Idul Fitri menyebabkan puncak belanja persiapan Idul Fitri turut begeser pada Juni, menyebabkan realisasi inflasi Juni 2016 jauh lebih tinggi dibanding rata-rata historisnya dalam 5 (lima) tahun terakhir sebesar 0,53 persen (yoy).

Sumbangan terbesar inflasi bersumber dari kelompok volatile food. Inflasi volatile food sebesar 2,83 persen (mtm), melaju tinggi dibanding bulan sebelumnya dengan deflasi 0,74 persen (mtm). Dimana komoditas utama penyumbang inflasi yaitu bayam, beras, cabai merah, dan daging ayam ras.

"Secara umum, pola pergerakan harga komoditas-komoditas tersebut masih searah dengan pola historisnya, yaitu cenderung meningkat karena peningkatan kebutuhan konsumsi menjelang Idul Fitri," ujarnya.

Selain itu, Kelompok administered price juga mencatatkan inflasi tinggi, dengan sumbangan terbesar inflasi bersumber dari komoditas angkutan udara. Inflasi administered price sebesar 2,60 persen (mtm) atau 5,46 persen (yoy), dan memberi andil inflasi terbesar kedua setelah volatile food.

"Komoditas utama penyumbang inflasi yaitu angkutan udara dan bahan pelumas/oli. Kenaikan harga komoditas ini terutama karena lonjakan penumpang menjelang hari raya. Puncak arus mudik dan arus balik Idul Fitri yang baru akan berlangsung pada Juli, beisiko memicu inflasi angkutan udara yang lebih tinggi," tutur Gusti.

Untuk Inflasi kelompok inti, kata Gusti, juga melaju lebih tinggi dibanding pola historisnya, disebabkan peningkatan belanja masyarakat menjelang Idul Fitri khususnya untuk barang-barang tahan lama. Inflasi inti sebesar 0,38% (mtm), meningkat dibanding inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,10 persen (mtm).

"Komoditas utama penyumbang inflasi yaitu mobil, jasa servis kendaraan, televisi berwarna dan gula pasir. Ke depan, tekanan inflasi Juli diperkirakan menurun dibanding Juni," kata Gusti.

Editor: Udin