Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Mudik dengan Pesawat Tahun Ini Tertinggi dalam Sejarah
Oleh : Redaksi
Sabtu | 02-07-2016 | 10:14 WIB
penumpang_di_bandara_hang_nadim_batam.JPG Honda-Batam

Ilustrasi Pemudik di Bandara hang Nadim Batam (Foto: dok. batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Arus mudik sudah mulai terjadi, Jumat (1/7/2016) kemarin. Ruas-ruas jalan di Jakarta yang menuju luar kota terpantau sudah mulai dipadati mobil. Terminal, stasiun, dan bandara mulai penuh.

Libur lebaran dimulai Senin (4/7/2016) mendatang. Namun karena ada akhir pekan, para pemudik sudah mulai menyiapkan diri untuk berlebaran di kampung halaman bersama keluarga.

Ada fenomena baru dalam arus mudik tahun ini. Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menuturkan, jumlah pemudik dengan moda pesawat udara tahun ini diprediksi membeludak.

Bahkan Jonan mengatakan, jumlahnya paling tinggi di antara moda lain, darat dan laut.

"Kalau dibandingkan semua moda, dalam sejarah operasi lebaran, pertama kali angkutan udara paling banyak untuk kategori transportasi umum," kata Jonan di kantor Kementerian Perhubungan Jakarta, Jumat malam.

Berdasarkan data Angkutan Lebaran Kemenhub 2016, moda transportasi udara diprediksi mengalami kenaikan tertinggi, yakni mencapai 7,62 persen. Penggunanya saat ini mencapai 4,6 juta penumpang. Tahun lalu, pengguna pesawat terbang hanya 4,3 juta penumpang.

Peningkatan di penerbangan domestik mencapai 12 persen. Di penerbangan internasional yang dihitung dari 35 bandara, ada kenaikan penumpang sebesar empat persen.

Kenaikan penumpang penyeberangan diprediksi sekitar 3,54 persen tahun ini. Kalau 2015 penggunanya 3,5 juta, tahun ini akan melonjak menjadi 3,7 juta penumpang.

Sementara penumpang moda kereta api kenaikannya 4,63 persen. Penumpang mudik 2016 diprediksi mencapai angka 4,1 juta, padahal tahun lalu hanya 3,9 juta. Moda angkutan laut kenaikannya paling sedikit, hanya 2,9 persen. Tahun 2015 penumpangnya 883.681 orang. Tahun ini diprediksi terjadi lonjakan tapi tak sampai satu juta, hanya 910.191 orang.

Sebaliknya, pemudik jalur darat justru mengalami penurunan 2,7 persen. Tahun ini orang-orang yang memadati jalur darat, baik bus maupun mobil pribadi kemungkinan hanya akan berjumlah 4,57 juta. Itu turun dibanding tahun lalu yang sampai 4,7 juta.

"Ini merupakan suatu gambaran bahwa masyarakat mulai menghargai waktu, memiliki daya beli lebih baik dibanding tahun lalu," kata Jonan menyimpulkan fenomena yang ada.

Lagipula, menurutnya tiket pesawat udara sudah semakin terjangkau oleh masyarakat menengah. Infrastruktur bandara-bandara di daerah pun mulai membaik. Maka, banyak yang lebih memilih praktis segera sampai tujuan dan hanya perlu menambah sedikit biaya.

"Navigasi udara semakin baik, semakin disiplin, kapasitas bandara makin ditingkatkan. Di negara kita yang kepulauan ini memang sudah seharusnya manusia menggunakan pesawat, kalau barang lewat tol laut,” ujar Jonan. (Sumber: Antara)

Editor: Udin