Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Soal Mobil Bodong dan Pelecehan Wartawan

Yahdil Harahap: Tindak AKBP Wibowo
Oleh : Tunggul Naibaho
Jum'at | 24-12-2010 | 17:07 WIB

Batam, batamtoday - Anggota Komisi III DPR RI menyesalkan sikap yang ditunjukan Dir Reskrim Polda Kepri AKBP Wibowo terhadap wartawan, ketika dirinya dimintai konfirmasi mengenai kasus 6 mobil mewah bodong yang ditangani Polda Kepri. Yahdil meminta Kapolri untuk menindak AKBP Wibowo yang arogan dan tidak menunjukan sikap sebagai seorang perwira polisi.

"Sikap itu (disuruh mengkonfirmasi kepada mobil, red) sungguh sangat tidak etis, dan jelas hal tersebut merupakan pelecehan atas profesi wartawan," ujar Yahdil ketika dihubungi batamtoday per telepon, Jumat (24/12) jelang petang.

Anggota Fraksi PAN ini juga merasa tidak percaya dengan apa yang dikatakan Wibowo dalam menjawab pertanyaam wartawan. "Seharusnya kan bisa dijelaskan secara baik-baik untuk menerangkan kepada publik mengenai kasus yang terjadi. Masak wartawan disuruh mengkonfirmasi ke mobil," ujar Yahdil agak heran.

Hal itu, lanjut Yahdil, sama sekali tidak menunjukan sikap sebagai polisi profesional dan seorang perwira yang seharusnya mampu mejawab pertanyaan wartawan lebih diplomatis.

"Saya minta Kapolri panggil AKBP Wibowo, bila perlu Kapoldanya sekalian. Agar kita tahu ada masalah apa sebenarnya dengan mobil-mobil tersebut," tandas Yahdil. Dan khusus kepada Wibowo, kalau memang belum layak memimpin sebuah direktorat reserse di tingkat Polda, copot saja dulu sampai dia dianggap cakap dan mampu," tegas Yahdil.

"Jika memang tidak ada masalah dengan mobil-mobil itu, mengapa harus menghindar konfirmasi dari wartawan," tegas Yahdil lagi.

Seperti diberitakan, wartawan batamtoday yang dengan sabar mencari konfirmasi atas keberadaan 6 unit mobil mewah yang selama ini parkir di halaman Mapolda dan diberi garis polisi, tiba-tiba saja menghilang, namun ketika bertemu dengan orang yang paling shoheh untuk memberikan keterangan, ternyata mendapat jawaban yang  tidak etis.

Waktu dikonfirmasi, Kamis (23/12) di stadion Tumenggung, Batam, Wibowo meminta wartawan untuk menanyakan saja kepada mobilnya (yang hilang itu).

"Tanya sama Kabag Humas dong, pak Hartono, jangan tanya saya. Atau tanyakan saja ama mobilnya," kata Wibowo sambil tersenyum dan masuk ke dalam mobilmya. Mendengar jawaban seperti itu,wartawan batamtoday mencoba bersabar meski kecewa dengan sikap yang ditunjukan Wibowo.

Ketika AKBP Wibowo sudah berada di dalam mobilnya, dia membuka kaca mobilnya lagi sembari berujar, "Tanya aja ama mobilnya....di mana dia sekarang." ujar Wibowo, dan kemudian langsung tancap gas.

Dua orang wartawan masing-masing dari batamtoday dan tribunnewsbatam, terdiam dan tidak menyangka akan mendapatkan jawaban seperti itu, padahal keduanya sudah lama mengharap adanya konformasi dari pihak Polda Kepri, setelah upaya mereka mendapat keterangan dari Kabag Humas Polda Kepri, AKBP Hartono gagal didapat, karena yang bersangkutan selalu diam seribu bahasa jika ditanyakan soal mobil tersebut.

ke enam mobil mewah itu disita petugas Polda Kepri dari show room Ganda Auto di Baloi, Batam, pada sekitar bulan November, ketika itu tindak penggeregan dan penyiyaan dipimpin langsung oleh Kapolda Kepri Brigjen Pol Budi Winarso.

Adapun ke-6 unit mobil mewah berplat 'B' tersebut adalah, Toyota Wish (B 2634 ZT), 3 unit Toyota Harrier (B 1473 USB, B 2187 RK, B 2184 RK). Toyota Alphard (B 1892 KS), dan Chevrolet Captiva (B 2430 RF).