Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Penyeludupan dan Illegal Fishing di Kepri Jadi Bahasan Rapat Terbatas Presiden RI
Oleh : Charles Sitompul
Rabu | 29-06-2016 | 15:14 WIB
kapal-nelayan-vietnam.jpg Honda-Batam

Kapal nelayan asing pelaku pencurian ikan di perairan Indonesia.

BATAMTODAY.COM, Jakarta -Rapat Terbatas (Ratas) Presiden dan sejumlah Menteri, yang juga dihadiri Gubernur Kepri, Nurdin Basirun dan Bupati Natuna Hamid Rizal, akan membahas masalah penyeludupan, pencurian ikan (Illegal Fishing) serta pengembangan potensi ekonomi Kepulauan Natuna, hari ini, Rabu (29/6/2016).

Dari jadwal rapat yang dikirimkan Biro Humas Perovinsi Kepri, Rapat Terbatas akan diawali dengan Pengarahan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo kepada Peserta Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Satuan Tugas Pemberantasan Penangkapan Ikan Secara Ilegal (Satgas 115).

Selanjutnya, akan dilakukan pembahasan mengenai pembahasan masalah penyeludupan di Kepri, dan sejumlah daerah di Indonesia.

‎"Dalam rapat juga akan dilakukan Pembahasan tentang Pengembangan Potensi Ekonomi Kepulauan Natuna‎ sebagai tindak lanjut Kunjungan Presiden dengan sejumlah menteri dan Panglima TNI, beberapa waktu lalu ke Natuna," ujar Kepala Biro Humas dan Protokoler Kepri Heri Muchrizal.

Menurut Heri, Ratas ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan Presiden ke Natuna pekan lalu. Presiden tampak memberi perhatian serius bagi perkembangan perekonomian di Kepulauan Natuna.

"Selain masalah security, Presiden juga memperhatikan masalah prosphority," kata Heri.

Sebelumnya, pada Ahad lalu, Gubernur Nurdin memimpin langsung rapat terbatas tentang pengembangan Natuna bersama sejumlah SKPD. Saat itu jadir Kepala Bappeda Naharuddin, Kadis PU Heru Sukmono, Kadis Pariwisata Guntur Sakti, Kadis Kelautan dan Perikanan Raja Ariza dan Sekretaris Distamben.

Direncanakan usai pelaksanaan Rapat Terbatas, juga akan dilakukan buka puasa bersama dengan redaktur dan wartawan Kepresidenan‎.

Editor: Dodo