Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Warga Lingga Minta Pemerintah Awasi Calo Tiket Mudik Lebaran
Oleh : Nur Jali
Selasa | 28-06-2016 | 15:12 WIB
ilustrasi-calo.jpg Honda-Batam

Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Dabosingkep - Jelang mudik Lebaran, masyarakat minta Pemkab Lingga dan pihak terkait mengawasi keberadaan calo tiket yang sudah mulai terlihat di beberapa lokasi tujuan Dabosingkep dari Kota Batam dan Tanjungpinang. Bahkan, calo tiket mudik ini sudah banyak yang mulai menawarkan ke penumpang yang akan ke beberapa daerah ke Lingga.

"Kemarin ada teman saya yang pulang, dari Tanjungpinang ke Pancur menggunakan speed, harga tiketnya berbeda-beda ada yang Rp160 ribu, ada juga yang dikenakan biaya sampai Rp200 ribu," kata Zuryadin, warga Lingga kepada BATAMTODAY, Selasa (28/6/2016).

Sementara itu, Ardi salah satu warga Dabo yang akan kembali ke Lingga juga mengatakan, keberadaan calo ini diduga juga menjadi penyebab kelangkaan tiket dari Tanjungpinang - Dabo dan Batam - Dabosingkep.

"Kemarin saya pernah ditawari harga tiket dari Pinang ke Dabo Rp 200 ribu, meskipun di loket kosong, ya terpaksa kita beli karena memang butuh," katanya.

Kondisi ekonomi yang kurang baik ini, masyarakat tentunya sangat mengharapkan pelayanan yang murah. Untuk itu pemerintah diharapkan dapat membantu mengawasi para calo tiket ini.

"Kita sudah sulit, jangan ditambah sulit, pulang kampung ini cuma buat ketemu orangtua, jadi apapun risikonya harus kita tempuh," jelasnya.

Meskipun sudah ada pelabuhan baru untuk menuju ke Lingga, namun sebagian masyarakat masih memilih Pelabuhan Jagoh dan Pelabuhan Pancur, karena selain lebih murah, jarak tempuh juga tidak terlalu jauh.

"Kami tetap pilih jalur Jagoh, karena lebih dekat, kalau lewat Sungai Tenam meskipun perjalanan lautnya hanya 2 - 3 jam, tapi perjalanan darat kita mau satu jam, nanti dari Daiklingga ke Dabo memakan waktu hampir satu jam, otomatis biaya akan nambah," jelasnya.

Editor: Dodo