Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Jelang Lebaran, Harga Daging Sapi Beku di Batam Tembus Rp90 Ribu Per Kg
Oleh : Hadli
Jum'at | 24-06-2016 | 17:48 WIB
daging-sapi-impor-batam.jpg Honda-Batam

Daging sapi beku impor yang dijual di pasar tradisional Batam.

BATAMTODAY.COM, Batam - Harga daging sapi beku menjelang Hari Raya Idul Fitri 1437 Hijriah tembus Rp90 ribu per kilogram. Diperkirakan pada H - 4 lebaran harga daging impor ilegal merangkak naik mendekati harga daging lokal.

"Belum ada kenaikan selama Ramadan masih berkisar Rp83 ribu sampai Rp90 ribu per kilo. Masih stabil karena permintaan saat ini masih sedikit," kata Sihen, salah satu pedagang di pasar nasah yang berada di Kelurahan Belian.

Ia enggan menyebutkan lokasi daging beku impor diambil. Namun menurutnya lokasinya berada di Batam. Daging itu langsung diambil dari gudang dan dijual diberbagai pasar basah di Batam.

"Lokasi tak bisa saya sebut dimana. Tapi sejauh ini pasokan daging beku masih lancar setiap harinya dari gudang," ujarnya.

Diduga daging sapi beku ini diambil setiap pedagang di gudang penyimpanan daging beku yang berada di Seraya atas atau langsung diantar. Berdasarkan informasi lainnya, pedagang maupun penjual rumah makan di Batam juga mendapati daging beku dari pasar basah di Mega Legenda.

Sementara itu, Anto pedagang daging segar di pasar Botania, Batam Centre menuturkan, harga daging sapi segar di Kota Batam berkisar Rp130 ribu per kg. Harga tersebut tidak mengalami kenaikan yang signifikan saat Ramadan.

"Daging yang kami dijual hasil ternak sendiri di peternakan Sei Temiang, Sekupang. Setiap hari kami selalu potong daging segar untuk dijual kembali di pasar," ujar Anto.

Ia mengatakan, setiap harinya bisa menjual daging sapi potong sebanyak 20 kg perhari. Satu hari satu ekor sapi yang dipotong. Mendekati lebaran, tambahnya permintan naik, sehingga dapat memotong 3 ekor per hari.

"Kami berharap peran pemerintah pusat untuk menambah pasokan sapi agar dapat meningkatkan ekonomi pedagang daging sapi segar dan menutup keran daging beku," tuturnya.

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Batam berkomitmen untuk lebih fokus mengawasi sektor pangan. Saat ini sedang membidik bisnis daging sapi, karena disinyalir terdapat ketimpangan pada pendistribusian yang lebih tinggi pada daging sapi impor ilegal.

"Berdasarkan data dari Dinas Kelautan, Perikanan, Peternakan dan Kehutanan (KP2K) Batam tahun 2014-2016, terdapat ketimpangan yang sangat besar antara demand dan supply daging sapi di Kota Batam," kata Lukman Sungkar, Kepala KPPU Batam.

Baca: Wah, Ternyata 87,85 - 91,35 Persen Daging Sapi yang Dikonsumsi Warga Batam Ilegal

Editor: Dodo