Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ini Harapan Warga Natuna dari Kunjungan Presiden Jokowi
Oleh : Ramizal
Kamis | 23-06-2016 | 08:00 WIB
jokowidikapal.jpg Honda-Batam

Presiden Jokowi dijadwalkan akan tiba di Kabupaten Natuna siang ini. (Foto: Setkab)

BATAMTODAY.COM, Natuna - Rencana kunjungan kerja Presiden Joko Widodo ke Kabupaten Natuna hari ini, Kamis (23/6/2016), untuk menggelar rapat terbatas (Ratas) dengan beberapa menteri, Gubernur Kepri Nurdin Basirun, Kapolda Kepri Brigjen Sam Budigusdian dan beberapa pejabat lain di Natuna, memunculkan harapan kuat masyarakat Natuna. 

 

Apalagi, agenda utama dalam Ratas tersebut adalah membahas strategi percepatan pembangunan di Natuna dan akan dilanjutkan dengan penenggelaman kapal asing yang ditangkap oleh TNI AL beberapa waktu yang lalu di perairan Natuna.

"Kita berharap kedatangan Presiden Jokowi ke Natuna akan membawa harapan yang baik dari berbagai sektor yang ada di Natuna," ujar tokoh muda perbatasan juga Ketua KNPI Kab. Natuna, Wendriady kepada BATAMTODAY.COM.

Semenjak Jokowi menjadi Presiden, tambah Wendriady yang kerap disapa Wen itu, sudah beberapa kali terjadi insiden pelanggaran terhadap kedaulatan dan ilegal fishing di Indonesia bagian utara ini. Tapi, selama ini belum ada respon dan respect beliau sebagai secara tegas dan terang terhadap Natuna. Hanya ditanggapi oleh menteri-menteri beliau tentang penguatan daerah perbatasan ini.

"Kami sebagai masyarakat perbatasan pernah mengadakan deklarasi pemuda perbatasan pada hari sumpah pemuda tahun 2014 lalu, salah satu poin yang digarisbawahi pada deklarasi itu, kami menginginkan, Natuna sebagai daerah perbatasan di ujung utara Indonesia harus mengedepankan kesejahteraan dan ekonomi kerakyatan. Artinya, apa kami berharap deklarasi yang kami lakukan itu menjadi rekomendasi pemerintah daerah dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) yang hadir waktu itu memperjuangkan kesejahteraan rakyat kami diperbatasan ini kepada pusat," papar Wen lagi.

Karena, lanjut Wen, potensi yang ada di Natuna ini sangat luar biasa, banyak yang bisa dikembangkan oleh pemerintah. Sementara Pemda dengan keterbatasannya tidak mampu menggali secara maksimal yang hanya mengharapkan belas kasihan DBH (Dana Bagi Hasil) sebagai daerah penghasil migas terbesar di dunia.

"Sekali lagi kami harap kedatangan Presiden Jokowi ini bisa meluncurkan program-program yang bedampingan dan beriringan dengan program pusat saat ini terhadap penguatan pertahanan dan keamanan di Natuna," tegas Wen.

Natuna bisa menjadi basis wisata, perikanan dan pertanian yang akan berdampak kepada peningkatan perekonomian masyarakat perbatasan. Juga, untuk mengurangi jumlah pengangguran.

Editor: Dardani