Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ini Jurus Jitu Kumpulkan KTP Dukungan Ala Teman Ahok
Oleh : Redaksi
Rabu | 22-06-2016 | 16:10 WIB
temanahokdapatbonus.jpg Honda-Batam

Inilah eks relawan Teman Ahok saat konfrensi pers di Jakarta. (Foto: Merdeka)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Ada jurus jitu bagi para calon kepala daerah dari jalur independen untuk dapat mengumpulkan sejuta KTP dukungan. Caranya? Ikuti langkah-langkah Teman Ahok seperti yang diungkapkan sejumlah eks relawan Teman Ahok pada konferensi pers di Kafe 2 Nyonya, Jl Cikini Raya, Jakarta Pusat, Rabu (22/6/2016).

 

Ternyata, jurusnya seperti ini. Pakai sejumlah manipulasi. "Tidak sesuai fakta karena mereka banyak melakukan manipulasi terhadap 1 juta KTP," kata salah satu eks pengurus Teman Ahok yang mengenakan baju Teman Ahok, Paulus Romindo, yang dulunya adalah penanggung jawab di daerah Kamal, Jakarta Utara.

"Di depan kita ada teman-teman yang berangkat dari bulan Juni 2015 sampai 2016 sebagai pengumpul KTP. Bagaimana mendapatkan KTP tersebut dan bagaimana memanipulasi KTP tersebut," imbuhnya.

Dia juga mengungkap bahwa Teman Ahok bukanlah relawan. Mereka juga digaji mingguan dan ditarget mengumpulkan KTP. Selain itu pengurus Teman Ahok di tingkatan tertentu juga mendapatkan fasilitas seperti laptop dan ponsel.

Mereka kemudian mengungkap alasan mereka membuka rahasia itu. "Karena kita tergerak, karena kita cinta sama Pak Ahok," kata Paulus.

"Kami mau sampaikan secara terbuka apa yang kami kerjakan dan apa yang kami terima dari Teman Ahok," lanjutnya.

Mereka punya alasan khusus kenapa akhirnya buka-bukaan. Rupanya mereka menilai Teman Ahok tidak demokratis dan tidak transparan dalam mengelola keuangan.

"Kami tidak pernah diberi tahu dari mana uang didapatkan dan berapa jumlahnya. Teman Ahok menyampaikan beberapa hal yang tidak sesuai fakta dan bagi kami itu kebohongan pada banyak orang. Kami takut tersangkut perkara korupsi dengan ramainya berita indikasi soal aliran dana pengembang. Hati nurani kami memaksa untuk secara terbuka menyampaikan kesaksian ini sebagai wujud permintaan maaf kepada masyarakat," kata Paulus. (Sumber: Detik)

Editor: Dardani