Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Indonesia Saat ini Hadapi Masalah Fundamentalis Agama dan Pasar
Oleh : Irawan
Minggu | 19-06-2016 | 15:15 WIB
oso_hmi.jpg Honda-Batam

Ketua Badan Sosialisasi MPR RI Ahmad Basarah (kanan) saat memberikan materi Sosialisasi Empat Pilar MPR dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat III (Advance Training) kepada kader utama PB HMI, di Graha ‎Cita Insani, Depok, Minggu (19/6/2016).

BATAMTODAY.COM, Depok - Pengurus Besar Himpinan Mahasiswa Islam (PB HMI) diharapkan dapat berperan aktif menghadapi dua ancaman besar ideologi dunia terhadap Pancasila. Dua ideologi besat itu adalah fundamentalis agama dan fundamentalis pasar.

Demikian ditegaskan Ketua Badan Sosialisasi MPR RI Ahmad Basarah saat memberikan materi Sosialisasi Empat Pilar MPR dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat III (Advance Training) kepada kader utama PB HMI, di Graha ‎Cita Insani, Depok, Minggu (19/6/2016).

Menurut dia, dua ancaman ini penting disosialisasikan kepada kader HMI, karena organisasi mahasiswa ini merupakan wadah generasi muda dan keberadaannya sangat dibutuhkan dalam ‎membangun masa depan bangsa.

"Ideologi fundamentalisme agama berwujud radikalisme agama yang bentuk paling ekstrimnya adalah aksi terorisme. Sementara fundamentalisme pasar berwujud penjajahan bentuk baru di berbagai bidang kehidupan yang pada intinya menjadikan Indonesia sebagai tempat pengerukan sumber daya ekonomi," kata Ahmad Basarah yang juga Ketua Fraksi MPR PDI Perjuangan ini.

Untuk itu, konteks menghadapi ancaman tersebut, dia menambahkan, HMI diharapkan dapat berperan aktif karena sejarah lahirnya organisasi gerakan mahasiswa Islam ini bertujuan untuk mempertahankan negara dan sekaligus menegakkan dan mengembangkan agama Islam. Artinya tujuan HMI sama dengan tujuan MPR.

"Sehingga untuk menghadapi ancaman tersebut, mutlak diperlukan persatuan seluruh anak bangsa termasuk di dalamnya adalah persatuan Islam dan Nasionalis. Persatuan nasional itulah kunci tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia," tegasnya lagi.

Ahmad Basrah yang juga anggota Komisi III DPR ini pada kesempatan itu juga menegaskan Pancasila merupakan ekstraksi dari Kebangsaan dan Ke-Islaman. Sehingga memang sudah menjadi tugas HMI melakukan upaya radikalisasi Pancasila menghadapi ancaman-ancaman terhadap negara.

Oleh karena itu, upaya memecah belah Islam dan Nasionalis ujarnya, harus dipandang sebagai upaya merongrong Ideologi Pancasila itu sendiri.

"HMI punya tugas sejarah mewujudkan perpaduan Islam dan Kebangsaan yang mensenyawa diatas bangunan Negara Kesatuan Republik Indonesia," demikian Ahmad Basarah.

Editor: Surya