Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Luncurkan BRIsat, BRI Satu-satunya Bank di Dunia Miliki Satelit
Oleh : Redaksi
Minggu | 19-06-2016 | 09:09 WIB
BRIsat.jpg Honda-Batam

Roket Ariane 5 yang membawa satelit BRI, BRIsat, berada di titik peluncuran di Arianespace, Kourou, Guyana Perancis.

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Bank Rakyat Indonesia (BRI) berhasil meluncurkan satelitnya bernama BRIsat dari Kourou, Guyana, Perancis. Satelit akhirnya diluncurkan sekitar pukul 18.40 waktu setempat atau pukul 04.40 WIB, setelah sempat ditunda beberapa kali.

BRIsat ini merupakan satu-satunya satelit di dunia yang dimiliki oleh bank. Untuk membeli BRIsat, tidak tanggung-tanggung, BRI rela mengeluarkan uang sebesar sekitar Rp3 triliun.

Tujuan dari peluncuran satelit iBrisat ini yakni untuk kemudahan konektivitas antar nasabah dan memenuhi pelayanan bank hingga ke wilayah pelosok seluruh Indonesia.

BRIsat juga merupakan satelit milik perbankan pertama yang hadir untuk memudahkan, melayani dan memperkuat perekonomian Indonesia. BRIsat memungkinkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang selama ini mengalami kesulitan dalam memasarkan produknya menjadi dikenal pasar nasional, atau bahkan internasional.

BRIsat bakal menghadirkan ekosistem digital dan mengembangkan pembangunan ekonomi digital dan kreatif. Pembangunan ekonomi digital menjadi hal penting untuk meningkatkan lalu lintas perdagangan. Dengan ekonomi digital, sebuah toko di pelosok desa bisa berjualan hingga ke pusat metropolitan. Begitu juga sebaliknya.

Agar berjalan dengan baik, ekonomi digital membutuhkan sejumlah syarat, salah satunya sarana penunjang komunikasi yang mumpuni. BRI sepenuhnya menyadari hal itu ketika memutuskan untuk meluncurkan satelit sendiri yang mereka sebut BRIsat.

Wakil Direktur BRI Sunarso bersyukur BRIsat ini akhirnya dapat meluncur menuju orbit. Sunarso pun berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu peluncuran BRisat ini.

"Alhamdulillah pada akhirnya BRIsat berhasil diluncurkan, kami mengucapkan terima kasih kepada manajemen BRI dan masyarakat yang telah mendoakan atas peluncuran BRsat ini," kata Sunarso di Jakarta, Minggu (19/6/2016)

Sunarso mengatakan, transpoder Brisat terbagi dua, C-Band dan Ku-Band, berdasarkan frekuensi tertentu. C-Band memiliki gelombang elektro yang mampu bertahan dan menembus gangguan cuaca. "C-Band mayoritas cocok untuk aplikasi transaksi keuangan," katanya.

Sedangkan Ku-Band berada di frekuensi yang cocok untuk aplikasi pengembangan pengiriman data audio visual. Kategori ini dimungkinkan digunakan untuk stasiun televisi.

"Kita tujuannya ke depan memang untuk transaksi perbankan tapi memungkinkan untuk televisi," jelas Sunarso.
Sunarso juga mengatakan, tidak menutup kemungkinan BRI ke depannya menggabungkan dua kategori itu untuk mengembangkan pelayanan. Misal, kata Sunarso, BRI bisa memciptakan layanan perbankan berbasis audio visual.

"Kalau kita gabung punya oportunity luar biasa, menjadi layanan perbankan, misal banking service berbasis audio visual," ungkapnya.

BRIsat ini diluncurkan oleh perusahaan peluncur satelit dunia milik Perancis, Arianespace. Banyak faktor yang perlu dipertimbangkan sebelum satelit meluncur, baik faktor alam maupun faktor teknis.

Peluncuran BRIsat menggunakan roket Ariane 5 dengan kapasitas angkut 10 ton untuk dual launch atau dual satelite. Sebelum diluncurkan, secara teknis tim Arianespace memastikan standar pemberangkatan roket, yakni teknis satelit, kapasitas baterai, dan kesiapan tracking station untuk beroperasi. Sedangkan faktor alam, kondisi angin dan petir di sekitar launch pad juga perlu diperhatikan.

BRIsat memiliki 45 transponder C-band dengan bandwidth 36 MHz dan 9 transponder KU-band dengan bandwidth 72 MHz. BRIsat akan ditempatkan di orbit 150,5 derajat Bujur Timur. Sebelum dijadikan tempat BRIsat, orbit ini digunakan Indosat.

Masa uji coba pengoperasian BRIsat ialah paling lama 60 setelah peluncuran. BRIsat memiliki masa pemakaian selama 17,5 tahun.

 

Editor: Surya