BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Kapolsek Bintan Utara Komisaris Polisi Jaswir menyampaikan, penyelesaian permasalahan antara PT Indoxing dengan subkontraktor yang mengerjakan proyek pembangunan PLTU di Kawasan Industri Bintan (KIB) Lobam, sampai saat ini masih menunggu laporan dan niat baik kedua belah pihak menyelesaikan secara kekeluargaan.

"Sebelumnya, kepolisian hadir di lokasi pembangunan PLTU Lobam karena mendapatkan laporan adanya permasalahan antara mainkontraktor PT Indoxing dan subkontraktornya yang mengarah pada anarkis. Sehingga masing-masing pihak dimediasi di Mapolsek Bintan Utara," terang Jaswir kepada BATAMYODAY.COM di Tanjunguban, Sabtu (18/6/2016).

Jaswir berharap, permasalahan kedua belah pihak segera diselesaikan, dan jangan berlarut-larut. Sehingga tidak memicu atau memunculkan permasalahan baru. Mengingat kalau tidak diantisifasi, bukan tidak mungkin terjadi hal yang tidak diinginkan.

Karena masyarakat sudah mulai berdatangan, sehingga untuk menjaga keamanan dan ketertiban kawasan agar tetap kondusif, makanya diarahkan pembicaraan ke Mapolsek Bintan Utara.

"Semoga masing-masing pihak, secepatnya menyelesaikan permasalahan yang ada. Agar aktivitas di lokasi pembangunan PLTU dan KIB Lobam secara umum semakin kondusif," harapnya.

Diberitakan sebelumnya, PT Indoxing yang dipercaya mengerjakan proyek pembangunan PLTU di Kawasan Industri Bintan (KIB) Lobam, dinilai sebagai salah satu contoh buruk kondisi perusahaan yang beroperasi di kawasan tersebut.

Baca: PT Indoxing, Potret Buruk Perusahaan di KIB Lobam

Berbagai permasalahan mulai muncul sejak PT Indoxing menjalankan aktivitasnya di KIB Lobam. Salah satunya, tidak melaksanakan kewajibannya melaporkan Tenaga Kerja Asing (TKA) ke Disnaker Bintan. Bahkan hal tersebut terkesan disengaja oleh manajemen Indoxing.

Tidak hanya masalah keberadaan TKA yang ada di perusahaan yang tidak diketahui berkantor di mana di KIB Lobam itu. Keberadaan perusahaan yang bernaung di bawah Indoxing ini pun juga tidak dilaporkan. Bahkan, hingga keberadaan TKA dan perusahaan di bawah Indoxing pun yang sudah berbulan-bulan beraktivitas di kawasan tersebut juga tidak dilaporkan.

"Sangat disayangkan terkait tindakan dari pemerintah daerah yang hanya sebatas menegur dan menyurati perusahaan agar segera melaporkan keberadaan TKA dan aktivitas perusahaan," ungkap Ketua Gerak Keris Bintan, Andi Masdar Paranrengi, kepada BATAMTODAY.COM di Tanjunguban, Jumat (17/6/2016).

Andi Masdar juga menyayangkan, sikap pimpinan dan manajemen Indoxing dan mainkontraktor yang sudah terlalu menganggap remeh pemerintah daerah. Setali tiga uang, pihak pengelola KIB Lobam pun terkesan tidak mengetahui, sementara yang memberikan pekerjaan PLTU adalah perusahaan tersebut.

"Hal tersebut terbukti saat mainkontraktor PT Indoxing melecehkan subkontraktor lokal, dan bahkan sempat mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas. PT Indoxing dan mainkontraktornya nyata-nyata sudah tidak memperhatikan keberadaan masyarakat setempat, karena sudah berani memancing keributan dengan warga setempat melalui subkontraktornya sendiri," katanya.

"Masyarakat berharap, kawasan industri bisa maju dan berkembang dan begitu juga masyarakat yang ada di sekitarnya. Tetapi, kalau pihak perusahaan asing yang sudah berani semena-mena dan mengusik ketenteraman daerah, maka masyarakat setempat tidak akan tinggal diam," tegasnya.

Baca: Karut Marut TKA di PT Indosing, Ini Penyebabnya

Sementara itu, Jamin Hidajat, Senior Laison Manager PT BIIE selaku pengelola kawasan, membenarkan adanya permasalahan antara menkontraktor PT Indoxing dengan subkpntraktornya, sehingga pekerjaan sedikit terganggu. Namun menurutnya, permasalahan yang sempat sampai di kepolisian tersebut, akan selesai dalam waktu dekat.

"Memang benar ada permasalahan sedikit, namun diharapkan dalam satu atau dua hari ke depan akan selesai. Sehingga pekerjaan bisa terus berjalan sesuai dengan rencana dan target pembangunan PLTU untuk memenuhi kebutuhan listrik di KIB Lobam dan Kawasan Pariwisata Lagoi segera terpenuhi," harapnya

Editor: Udin