Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Imbau Masyarakat Pantau Peredaran Uang Palsu

Jelang Lebaran, BI Sediakan Rp5,5 Triliun untuk Stok Uang Kertas di Kepri
Oleh : Charles Sitompul
Selasa | 14-06-2016 | 19:24 WIB
BI-Gusti12.jpg Honda-Batam

Kepala Cabang Bank Indonesia (BI) Kepri, Gusti Raezal Eka Putra (Foto: Charles Sitompul)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Kepala Cabang Bank Indonesia (BI) Kepri, Gusti Raezal Eka Putra, kembali mengedukasi dan melakukan sosialisasi pada masyarakat Kepri agar waspada dan tetap berhati-hati terhadap peredaran uang palsu (Upal).

Kendati hingga saat ini belum ditemukan adanya sindikasi peredaran upal di Kepri dan baru hanya yang diterima berdasarkan laporan temuan dari masing-masing Bank, namun, Gusti meminta kepada seluruh warga agar tetap memperhatikan uang kartal yang diterima, khususnya sejumlah ciri-ciri dari uang kertas tersebut.

"Untuk peningkatan belum kami temukan dan masih tetap dari sejumlah laporan serta temuan yang dilaporkan pihak Bank ke BI," sebut Gusti Raeza Ekaputra pada Wartawan, usai mengikuti rapat koordinasi penanganan inflasi Kepri di Kantor Gubernur Kepri, Selasa (15/6/2016).

‎Apalagi menjelang lebaran setiap tahunnya kata Gusti lagi, permintaan uang tunai pada masyarakat akan meningkat. Karena dalam menghadapi lebaran dan pelaksanaan libur panjang, masyarakat yang akan bepergian dan liburan, khususnya yang mau pulang kampung tentu akan membutuhkan dan membawa uang tunai, karena khawatir di daerah tujuan, Bank dan ATM tidak akan buka.

"Dalam mengantisipasi ini, kami dari BI juga telah mengantisipasi dengan menyedikan uang pecahan mulai dari nominal terkecil hingga nominal terbesar sebagai stok persediaan lebaran tahun ini senilai Rp5,5 triliun di Kepri," ujar Gusti.

Hal itu tambah Gusti, melihat dari kebutuhan uang tunai pada saat lebaran 2015 lalu, hanya berkisar Rp2 triliun dan tahun ini disiapkan lebih dari kebutuhan, mulai dari nominal terkecil hingga terbesar.

Selain itu, mengenai penukaran uang untuk kebutuhan Hari Raya IdulFitri, BI juga telah menyebarkan ke kordinator penitipan dan penukaran uang melalui Bank yang ditunjuk.

"Selain di beberapa Bank, BI telah menunjuk Bank Mandiri di Tanjungpinang dan Bank BNI di Karimun sebagai koordinator kebutuhan dan penukaran uang untuk kebutuhan masyarakat pada lebaran. Selanjutnya, Bank koordinator ini yang akan melakukan Koordinasi dengan Bank lainnya," sebutnya.

Dalam kesempatan itu, Gusti juga mengingatkan kepada warga, mengenai adanya peredaran uang nominal Rp200 ribu itu tidak benar, karena Bank Indonesia sampai saat ini belum mengeluarkan nominal uang Rp200 ribu tersebut.

"Kami juga perlu menyampaikan dan memperingatkan kepada masyarakat, kKalau uang nominal Rp200 ribu, sebagaimana informasi di media sosial, adalah tidak benar dan berita bohong yang disebarkan orang yang tidak bertanggungjawab," tegasnya.

Sampai saat ini papar Gusti lagi, BI belum ada mengeluarkan uang kertas dengan nominal Rp200 Ribu. Dan baru nominal uang kertas Rp.100 ribu yang paling tinggi.

Editor: Udin