Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Nada Dering Ponsel Bersahutan dari Tubuh Puluhan Korban yang Tewas di Orlando
Oleh : Redaksi
Selasa | 14-06-2016 | 10:57 WIB
lokasi-penembakan.jpg Honda-Batam

lokasi klub malam kaun LGBT di Orlando, Florida, AS (Sumber foto: VOA)

BATAMTODAY.COM, Orlando - Keriuhan pesta dengan ingar-bingar musik di klub malam Pulse di Kota Orlando, Amerika Serikat, Minggu (12/6/2016) dini hari, seketika berubah menjadi keriuhan yang menakutkan.

"Mulai dari satu tembakan, lalu terdengar banyak sekali suara tembakan, door.. door.. door," ungkap salah satu saksi mata dalam wawancara video yang dilansir Orlando Sentinel, Senin (13/6/2016).

Kesaksian serupa dituturkan disc jockey yang bertugas memandu musik saat itu, Ray Rivera.

"Saat sempat mengecilkan suara, kemudian saya nyalakan lagi, tapi saya lalu matikan musik saat suara tembakan semakin menjadi," kata Rivera.

"Keadaan saat itu sangat kacau, banyak sekali orang yang lalu berlindung di balik tempat saya bekerja. Saat melihat ada kesempatan saya mengajak mereka semua keluar," sambung Rivera.

Seperti yang telah diberitakan, aksi penembakan yang dilakukan seorang diri oleh pemuda berusia 29 tahun, Omar Mateen, itu menewaskan 50 orang dan menyebabkan 53 lainnya terluka dalam serangan.

Suara ponsel

Pemandangan yang tak kalah mengerikan adalah ketika para saksi mengaku mendengar suara puluhan ponsel dari tubuh para korban yang bergelimangan di lantai saat itu.

Ponsel-ponsel itu berdering dalam waktu yang hampir bersamaan. Namun, tentu, tak ada satu pun dari pemilik ponsel itu yang menjawab panggilan tersebut.

Para kerabat dengan terisak memberi tahu para wartawan di tempat kejadian bahwa mereka tidak tahu apakah anggota keluarga mereka hidup atau mati.

Sementara itu, pemilik klub malam Pulse, Barbara Poma, mengeluarkan pernyataan yang mengatakan ia terpukul dan menyebut klubnya adalah sebuah tempat penuh cinta dan diterimanya komunitas gay.

Bendera setengah tiang

Sementara itu, Presiden AS Barack Obama pun sudah memerintahkan pengibaran bendera setengah tiang demi menghormati para korban serangan itu.

Presiden Obama pun menyatakan serangan itu adalah tindakan terorisme. Selanjutnya Biro Penyelidikan Federal (FBI) akan memimpin penyelidikan kasus ini.

Jaksa Agung Loretta Lynch dan Menteri Keamanan Dalam Negeri Jeh Johnson pun membatalkan perjalanan ke Beijing. Awalnya mereka dijadwalkan melakukan pembicaraan keamanan dunia siber dengan para pejabat di China.

Gubernur Florida Rick Scott menyatakan keadaan darurat di Orange County, lokasi kota Orlando.

Pihak berwenang akan mengumumkan nama-nama korban serangan itu setelah memberi tahu keluarga.

Pemandangan yang menyentuh pun terlihat ketika warga Orlando antre panjang mendonasikan darah mereka bagi korban yang terluka dan kini menjalani perawatan di RS. (Sumber: VOA)

Editor: Udin