Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Bikin Rusuh, Enam Suporter Inggris Dibui
Oleh : Redaksi
Selasa | 14-06-2016 | 08:24 WIB
rubuhsuporter14.jpg Honda-Batam

Kerusuhan antara suporter Inggris dan Rusia di Piala Eropa. (Foto: Sportsatu)

BATAMTODAY.COM, Marseille - Enam orang suporter Inggris akhirnya dipenjara setelah ambil bagian dalam kekerasan yang terjadi di Marseille dalam Piala Eropa 2016. Keenam suporter itu menjalani sesi persidangan selama lima jam dan baru akan bebas dalam satu hingga tiga bulan ke depan.

 

Kerusuhan suporter di Piala Eropa 2016 yang terjadi di Marseille telah menjadi sorotan. Kerusuhan selama tiga hari yang melibatkan suporter Inggris itu membuat UEFA dan pemerintah Prancis sampai mengeluarkan kebijakan baru.

UEFA mengancam akan mendiskualifikasi Inggris dan Rusia dari Piala Eropa 2016. Sementara pemerintah Prancis mengeluarkan larangan minuman beralkohol di fan zone dan area-area sensitif lainnya. Yang terbaru, enam suporter Inggris dihukum penjara di Marseille.

Alexander Booth, terdakwa yang paling muda dengan usia 20 tahun, dan Ian Hepworth yang berusia 41 tahun, harus menjalani hukuman penjara masing-masing selama dua bulan dan tiga bulan. Mereka juga dihukum tak boleh datang ke Prancis selama dua tahun.

Mendengar keputusan tersebut, ayah dari Booth, Chris, tak bisa menahan emosinya dalam tangis. Seperti dilansir Sky Sports, sang ayah pun menegaskan, "Saya akan memperjuangkannya. Ini sebuah kesalahan."

Sementara itu, Booth tak merasa bersalah dan mengaku dirinya berada di tempat yang salah saat itu. Remaja berusia 20 tahun itu pun mengatakan, "Saya ingin meminta maaf kepada polisi dan orang-orang dan Kota Marseille."

"Ini bukan seperti saya, saya bukan orang yang penuh kekerasan. Saya menyukai pekerjaan saya dan keluarga saya. Saya tak pernah terlibat dalam hooliganisme sepak bola. Saya berada di tempat yang salah pada waktu yang salah," lanjutnya.

Ashley Kelly yang berusia 26 tahun, seorang pekerja konstruksi dari Birmingham, dipenjara selama tiga bulan dan mendapatkan larangan memasuki Prancis selama dua tahun karena melempar tujuh botol di luar stadion.

Paul Jackson yang baru berusia 21 tahun dari Halifax, menerima hukuman penjara satu bulan dan larangan dua tahun datang ke Prancis setelah ia melempar botol ke arah polisi dan suporter lain.

Lee Phillips yang berusia 23 tahun asal Taunton, juga dipenjara selama satu bulan dan tak bisa ke Prancis dalam dua tahun karena melempar botol ke arah seorang wanita yang juga akhirnya melemparkan balik beberapa botol ke arahnya.

Sementara seorang pria berusia 24 tahun dikirim ke Pengadilan Birmingham untuk menjawab tuduhan bahwa ia terlibat dalam kekerasan di Marseille. (Sumber: Sportsatu)

Editor: Dardani