Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pantai dan Pelantar Kampung Mentigi Tercemar Solar
Oleh : Harjo
Sabtu | 11-06-2016 | 09:38 WIB
pelantarharjo.jpg Honda-Batam

Warga membersihkan limbah minyak solar dan berusaha memanfaatkan dengan cara memisahkan minyak dan air laut. (Foto: Harjo)

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Pantai dan pelantar Kampung Mentigi, Kelurahan Tanjunguban, Kecamatan Bintan Utara, dihebohkan dengan banjir solar, Jumat (10/6/2016) malam.

 

"Sejak tadi sore kami mencium bau menyengat BBM jenis solar di pantai serta sekitar pelantar tempat kami tinggal. Namun tidak diketahui sumber datangnya minyak solar tersebut," ungkap Sarido, salahseorang warga kampubg tersebut kepada BATAMTODAY.COM, sabtu (11/2/2016) dini hari.

Sarido menjelaskan karena melihat kondisi minyak yang mencemari sekitar pantai san pelantar sekitar tempat mereka. Sebagian warga memanfaat yang diduga tumpahan minyak yang tidak diketahui sumbernya tersebut.

"Karena warga menilai minyak tersebut, masih bisa dimanfaatkan maka sebagian warga mengambil dengan cara menampung dan menyaring minyak. Hasilnya cukup lumayan, serta minyak yang sidah di pisahkan dengan air laut dari pantai masih bisa di manfaatkan," ungkapnya.

Hal senada di sampaikan oleh M Idha, warga kampung Mentigi lainnya, menururutnya solar yang mencemari pantai dan pelantar pemukiman warga kampung sudah terjadi sejak sore hari. Karena masyarakat melihat minyak sangat tebal, masyarakat berusaha untuk membersihkan pencemaran pantai.

Karena antara minyak dan air laut masih bisa dipisahkan, maka bermanfaat bagi warga.

"Warga selain mencoba membersih pencemaran juga coba memanfaatkan minyak yang sudah mencemari pantai dan pelantar pemukiman warga tersebut. Kalau melihat dari hasil minyak yang telah pisahkan minyak yangbmencemari sangat banyak, karena hasil yang di tampung mengunakan gerigen dan ember," ujarnya.

Lebih jauh dijelaskan, pencemaran minyak tersebutbapakah hanya dialami oleh warga sekitar pantai dan pelantar Kampung Mentigi, sampai sejauh ini belum diketahui. Karena petigas dan aparat yang berkompeten belum ada yang turun ke lapangan.

Pantauan BATAMTODAY.COM di lapangan hingga, Sabtu (11/2/2016) sekitar pukul 01.30 Wib, sejumlah warga setempat masih disibukkan membersihkan pantai dari limbah minya yang mengotori lingkungan mereka. Selain itu bau menyengat dari BBM jenis solar tersebut sangat menyengat sepanjang pantai dan pelantar kampung tersebut.

Editor: Dardani