Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Masyarakat Melayu Muslim Perlu Jaga-Jaga Hadapi Awan Gelap Ekonomi
Oleh : Shodiqin
Selasa | 30-08-2011 | 20:24 WIB
hari_raya_sing.jpg Honda-Batam

Foto: Wee Teck Hian

SINGAPURA, batamtoday - Komunitas Melayu Muslim Singapura menyambut hari raya Idul Fitri dalam iklim ekonomi yang cukup cerah, dibandingkan dengan negara-negara lainnya. Namun, masyarakat perlu berjaga-jaga menghadapi awal gelap ekonomi yang menghadang.

Menteri Informasi, Komunikasi dan Seni Yaacob Ibrahim, berpesan kepada muslim Singapura agar di hari raya Idul Fitri ini dijadikan momentum untuk memajukan ekonomi keluarga, sebagaimana pengalaman masa lalu, yakni melalui tiga bidang yaitu pendidikan anak-anak, pekerjaan dan keuangan keluarga.

"Kita harus terus berinvestasi di masa kita muda sebagai bekal menuju masa depan," katanya. Sebagaimana dikutip Todayonline, Selasa (30/8/2011): "Pendidikan membuat pikiran berkembang dan pada saat yang sama membuka pintu pekerjaan yang lebih baik serta kualitas hidup yang lebih baik. Ini adalah kunci keberhasilan komunitas kita dan kemajuan yang terus menerus bagi bangsa kita."  

"Kita harus memastikan bahwa anak-anak kita mengambil kesempatan untuk meraih pencapaian."

Komunitas Muslim juga harus memastikan bahwa keahlian mereka selalu relevan dan sesuai siklus ekonomi yang semakin pendek, dan masyarakat harus mengambil setiap kesempatan untuk melatih dan belajar keterampilan baru sehingga selalu berharga di mata pengguna pekerjaan.

Masyarakat Muslim harus terus berlatih mengurus keuangan sehingga kebutuhan jangka panjang seperti pendidikan anak-anak kita dan kebutuhan kesehatan juga terpenuhi.

Dr Yaacob mengatakan bahwa masyarakat harus terus maju sebab semua orang telah berusaha melakukannya.

"Sudah banyak keluarga Melayu Muslim yang mengambil kesempatan untuk memajukan kehidupan mereka," katanya. "Dalam semangat 'gotong royong', keluarga dan individu memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan. Organisasi kemasyarakatan juga juga bekerja secara kolektif untuk menyediakan bantuan. Kami melakukan semua cara untuk membuat masyarakat kita kuat."   

Dia menambahkan: "Rasa kemasyarakatan dan upaya terus-menerus akan menghasilkan kesuksesan. Itulah semangat Ramadhan dan itu adalah semangat Singapura."