Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dilengserkan dari Ketua DPRD Bintan

Lamen Tuding Ansar dan Nezar Miliki Motif Pribadi Lengserkan Dirinya
Oleh : Harjo
Minggu | 05-06-2016 | 14:06 WIB
Lamen-Sarihi12.jpg Honda-Batam

Ketua DPRD Bintan Lamen Sarih. (Foto: BATAMTODAY.COM/Harjo)

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Kegetolan Ketua DPD Partai Golkar Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad, dan Ketua DPD Golkar Bintan, yang merupakan adik kandung Ansar Ahmad, Nezar Ahmad, dalam melengserkan Lamen Sahiri dari jabatan Ketua DPRD Kabupaten Bintan menimbulkan tanda tanya besar.

Pasalnya, Munaslub Golkar di Bali yang telah memilih Setya Novanto sebagai Ketua Umum Golkar mengamanatkan adanya rekonsilasi dan mengakomodir kubu yang selama ini bertikai. Lamen Sarihi selama ini dikenal sebagai orangnya Agung Laksono, mantan Ketua Umum Golkar Munas Ancol, sedangkan Ansar Ahmad dan Nezar Ahmad berada di kubu Aburizal Bakrie, mantan Ketua Golkar Munas Bali.

Lamen Sarihi menilai, Ansar dan Nezar tidak mematuhi hasil Munaslub Bali, yang mengakhiri semua konflik internal. Sehingga terkesan aneh dan lucu apabila keputusan pemecatan dirinya dari ketua dan keanggotaan DPRD Bintan dipaksakan.

"Bukan pribadi Lamen Sarihi saja yang selalu bertanya-tanya, termasuk masyarakat luas juga ikut bertanya. Ada apa di balik getolnya Ansar Ahmda dan kroninya, dengan kerasnya mau menganti Lamen Sarihi sebagai ketua DPRD Bintan dengan Nesar Ahmad," ungkap Lamen Sarihi, Ketua DPRD Bintan, kepada BATAMYODAY.COMMinggu (5/6/2016).

Ketua DPRD Bintan ini menilai, Ansar dan Nezar tipikal penguasa yang semena-mena. Apalagi Ansar yang tidak lagi menjadi Bupati Bintan dan kalah dalam pemilihan Gubernur Provinsi Kepulauan Riau beberapa waktu lalu, ada kekwatiran dan ketakukan penggantinya mengungkap boroknya.

"Bisa jadi ada usaha-usaha dan kepentingannya dikhawatirkan akan ketahuan dan akan diganggu oleh pejabat penggantinya. Timbul rasa malu dengan banyaknya permasalahan hukum yang dilakukan selama berkuasa. Ia khawatir akan terungkap dan ketahuan oleh khalayak ramai," katanya.

Lamen Sarihi menegaskan, ada upaya sekelompok tertentu yang tengah berupaya merusak keutuhan kader Golkar di Kepri dan Bintan. Upaya pelemahan tersebut juga dimanfaatkan oleh orang-orang di luar Golkar yang mengambil kesempatan di air keruh, memanfaatkan konflik dirinya dengan Ansar Ahmad.

"Karena kalau itu benar, ada upaya orang-orang untuk merusak dan melemahkan Partai Golkar di mata masyarakat, sehingga kader-kader Golkar serta masyarakat yang simpati akan lari dan menjauh dari partai," katanya. Baca juga: Lamen Sarihi Sebut DPP Golkar akan Cabut SK Pemecatan Dirinya

Sedangkan terkait mosi tidak percaya yang akan dilakukan Fraksi Golkar di DPRD Bntan, Lamen mengaku belum dapat informasi. Menurutnya, ia tidak memahami upaya tersebut, karena sebagai Ketua DPRD Bintan sudah melaksanakan tugas dan kewajiban sebagaimana yang diamanatkan UU dan peraturan, serta tidak melanggar sumpah dan janji selaku anggota dan Ketua DPRD Bintan.

"Berarti, kalau melakukan tindakan tidak sesuai dan berdasarkan aturan yang berlaku, itu namanya lelucon yang tidak lucu demi kepentingan pribadi," katanya.

Editor: Surya