Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Resep Keluarga yang Memikat Lidah Turis

Golden Prawn Restoran, Rasanya Itu Lho!
Oleh : Sumantri/Dodo
Sabtu | 27-08-2011 | 20:07 WIB
Menu_Golden_Prawn_933.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Menu di Golden Prawn 933 Bengkong Batam

BATAM, batamtoday - Image Golden Prawn kian hari terus menguat sebagai life seafood restaurant teratas di Batam. Ada yang mengibaratkan, rasanya belum ke Batam kalau belum mengunjungi Golden Prawn. Lalu, apa sih rahasia makanan dan bumbu restoran ini?

“Ha…ha…ha…tidak ada. Selain bahan baku yang terjamin, selebihnya adalah urusan istri saya. Dialah pimpinan koki restoran ini, dan dia tidak pernah punya pelajaran khusus tentang memasak. Istri saya bisa memasak seafood berdasarkan pengalaman seorang wanita biasa yang tinggal di kepulauan. Jadi, kalau Anda tanya apa gaya masakan Golden Prawn, maka jawabnya adalah, ini gaya masakan istri saya sendiri. Para koki di sini juga punya kreasi masing-masing, ada yang mencampur berbagai gaya masakan daerah, ada juga yang karya sendiri,” kata Aby, pengelola Golden Prawn Restoran, dalam sebuah bincang bersama batamtoday, beberapa waktu lalu.

Meski tidak mengangkat satu gaya masakan yang populer, namun harus diakui, presentasi menu di Golden Prawn bukan kelas anak bawang. Setiap porsi selalu tampil di meja dengan pemandangan yang mengundang dan menyenangkan. Segar, colourful, spicy, dan selalu mengeluarkan asap dan aroma yang menikam-nikam saraf.

Sebagai makanan laut terkuat di Kepulauan Riau, khususnya Batam, Golden Prawn mengandalkan sumber-sumber laut khas perairan setempat. Mereka misalnya menyajikan gonggong, satu jenis keong laut yang hanya terdapat di perairan Kepri.

Keong gurih ini hidup di dasar laut yang dangkal dan berpasir. Para nelayan mengumpulkannya dengan cara menyelam. Tentu saja, bila Anda seorang pendatang, menu ini wajib dicoba.

Tapi ingat, ketika memasuki Golden Prawn, Anda akan menemukan satu straksi menarik berupa dua ekor hiu besar yang hidup dalam etalase terbuka. Jangan memesan hewan ini untuk makanan hidangan, karena yang dua ekor itu bukan untuk disajikan. Mereka memeliharanya sebagai maskot dan disayangi karena dipercaya membawa hoki.

“Ikan ini tertangkap nelayan waktu masih kecil. Dulunya sih mau kita jual, tapi tak laku. Lama kelamaan mereka semakin besar di kolam itu. Kini kedua ekor hiu itu sudah berusia delapan tahun dan menjadi ciri khas restoran ini,” jelas Aby.

Ketika malam semakin larut, para pengunjung Golden Prawn tetap hilir mudik. Tidak ada jam tutup yang ketat di restoran ini. Selagi tamu masih ada, mereka akan tetap melayani. Jadi, lengkapilah selalu kunjungan Anda ke Batam dengan mengunjungi puncak cita rasa seafood di kawasan Bengkong Laut Pulau Batam. Hmmm…