Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

PKS Dinilai Tak Paham Hukum, Ngotot Fahri Hamzah Mundur
Oleh : Irawan
Kamis | 02-06-2016 | 18:37 WIB
20160603_105930.jpg Honda-Batam

Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah

BATAMTODAY.COM, Jakarta-Protes Partai Keadilan Sejahtera (PKS yang selalu mempertanyakan kepada pimpinan DPR terkait surat PKS yang menginginkan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah dicopot dari jabatannya, menunjukan ketidakpahaman PKS terhadap proses hukum kepada seluruh masyarakat Indonesia.

Ini juga sekaligus menunjukkan pada khalayak bahwa di dalam PKS tidak ada yang namanya hukum.
 
"Ini menunjukkan kepada publik karakter sebenarnya dari elit PKS bahwa mereka adalah hukum. Yang lain diluar keinginan mereka tidak dianggap," kata pengamat Politik dari Universitas Indonesia, Muhammad Budyatna kepada wartawan di Jakarta, Kamis (2/6/2016).
 
Budyatna sendiri memahami bahwa dengan putusan pengadilan, PKS nampaknya mereasa rumahnya diacak-acak oleh pengadilan. Namun sayangnya menurut dia, mereka (PKS) tidak memahami bahwa sebenarnya yang pertama-tama mengacak-acak PKS adalah mereka sendiri.
 
"Mereka merasa rumahnya diacak-acak oleh pengadilan, tapi sayangnya mereka tidak memahami bahwa penyebabnya mereka sendiri yang membuat keputusan tanpa ada landasan yang jelas secara hukum," ujar Guru Besar FISIP UI ini.
 
Dia pun mencontohkan betapa PKS tidak bisa menjawab pertanyaan Fahri terkait kesalahan apa yang dia lakukan termasuk mengapa kader-kader yang sudah divonis oleh hukum karena kasus korupsi seperti bekas Presiden PKS, Lutfi Hasan Ishaq dan juga Arifinto yang dipecat sebagai anggota DPR karena menonton video porno dalam sidang paripurna DPR yang tidak dipecat sebagai kader.
 
"Harusnya mereka bisa menjawab itu, tapi karena memang mereka otoriter mereka merasa tidak perlu menjawab itu," paparnya.
 
Pengadilan menurut Budyatna lagi, dimanfaatkan oleh setiap warga negara termasuk Fahri Hamzah jika merasa ada keputusan-keputusan yang dianggap tidak adil. Akibatnya, orang-orang PKS ini pusing karena Fahri itu bukan kader sembarangan.
 
"Fahri adalah kader yang memahami PKS dan paham hukum.Makanya ketika orang seperti ini melawan mereka pun pusing dan membuat langkah-langkah aneh," tegasnya lagi.
 
Terakhir Budyatna pun mengingatkan PKS sebagai partai Islam untuk belajar lagi tentang Islam karena apa yang mereka lakukan jelas tidak memberikan gambaran tentang pemahaman mereka tentang Islam.
 
"Nabi Muhammad itu pun sampai mengatakan jikapun anaknya Fatimah mencuri maka dia sendiri yang akan memotong tangannya karena memang hukumnya demikian. Nabi Muhammad mencontohkan betapa dirinya taat pada hukum,sementara apa bisa dilihat bagaimana elit PKS tidak mau taat pada hukum," tandasnya.
 
Editor: Surya