Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Anggota DPRD Lampung Tewas Dimutilasi Diduga karena Masalah Cinta dan Utang
Oleh : Redaksi
Rabu | 01-06-2016 | 11:50 WIB
mutil.jpg Honda-Batam

ilustrasi mayat korban mutilasi (foto: beritasatu.com)

BATAMTODAY.COM, Bandar Lampung - Masalah percintaan dan utang piutang diduga menjadi motif pembunuhan dengan mutilasi terhadap anggota DPRD Kota Bandar Lampung, M Pansor.

"Kan korban punya teman dekat ya, bisa jadi masalah cinta atau utang piutang. Itu sangat mudah untuk diungkap," kata Kabid Humas Polda Lampung AKBP Sulistyaningsih, Selasa (31/5/2016).

Menurut Sulis, Polda Lampung sudah membentuk dua tim untuk mengungkap kasus pembunuhan M Pansor.

"Kemarin malam Senin (30/5/2016) kami gelar perkara yang dipimpin Pak Kapolda langsung. Perintahnya secepatnya bergerak," katanya.

Tim tersebut menyebar pada tiga titik yang disinggahi korban sebelum menghilang.

"Tim bergerak tak cuma di Lampung saja, ada yang di Jakarta, apakah korban berangkat menggunakan pesawat atau perjalanan darat, dan OKU juga tempat ditemukan jasad korban," ujarnya.

Menurut dia, penyelidikan dimulai dari SMS yang berisi bahwa korban sudah sampai di Jakarta pada Sabtu (16/4/2016) sekitar pukul 17.00 WIB. Di Jakarta, korban mengendarai mobil pribadi dan ada informasi sempat dijemput temannya di sana.

Lalu, M Pansor dilaporkan hilang pada Jumat (15/4/2016). Tak lama dari laporan tersebut, Polda Sumsel menerima laporan warga atas temuan mayat tanpa identitas korban mutilasi.

Dalam kasus terbunuhnya politisi PDI-P tersebut, kepolisian belum memeriksa pihak keluarga.

Sampai berita ini diturunkan, belum ada acara penyambutan jenazah di rumah korban yang berlokasi di Jalan Yudistira, Kelurahan Kampung Sawah, Kota Bandar Lampung.

Rumah korban dijaga ketat oleh sekumpulan orang. Setiap karangan bunga belasungkawa ditolak untuk dipasang.

Sementara itu, Ketua DPRD Kota Bandar Lampung, Wiyadi, meminta polisi mengusut tuntas kasus mutilasi yang menimpa M Pansor, anggota DPRD Kota Bandar Lampung yang sempat dikabarkan menghilang.

Ia juga meminta agar pelaku dihukum dengan seberat-beratnya.

Hal itu disampaikan Wiyadi usai menggelar doa bersama untuk M Pansor di ruang lobi Gedung DPRD Kota Bandar Lampung, Selasa (31/5/2016).

"Berita ini sangat melukai hati kita, sahabat kita M Pansor meninggal dengan cara yang mengenaskan," katanya.

Menurut dia, berita duka tersebut diterima pimpinan dewan pada Senin kemarin (30/5/2016) sekitar pukul 10.55 WIB.

"Ternyata jenazah korban mutilasi yang ditemukan sebulan lalu, setelah dilakukan uji pencocokan DNA dengan pihak keluarga hasilnya adalah jasad M Pansor," ujar dia.

Lebih lanjut ia mengatakan jenazah M Pansor tidak disemayamkan di Bandarlampung tetapi akan dilakukan di OKU yang merupakan kampung halaman korban.

"Kami sudah menanyakan perihal pemakaman jenazah dan pihak keluarga mengatakan akan dimakamkan di OKU Timur," ucap Wiyadi.

Expand