Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Hang Nadim Tak Layak Disebut sebagai Bandara Berkelas Internasional
Oleh : Irawan
Kamis | 26-05-2016 | 13:29 WIB
Djasarmen_Purba1.jpg Honda-Batam

Anggota Komite II DPD RI Djasarmen Purba, Senator asal Provinsi Kepulauan Riau

BATAMTDAY.COM, Jakarta-Masyarakat pengguna moda transportasi udara di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) banyak yang mengeluhkan pelayanan dan kondisi kenyamanan penumpang di Bandara Hang Nadim dibawah pengelolaan BP Kawasan Batam.

"Akhir akhir ini masyarakat pengguna Moda trasportasi Udara di Provinsi Kepulauan Riau banyak yang mengeluhkan pelayanan dan kondisi kenyamanan penumpang di Bandara Hang Nadim di bawah Pengelolaan BP Kawasan Batam," kata Djasarmen Purba, Anggota Komite II DPD RI dalam Laporan Kegiatan di Daerah Anggota DPD RI Provinsi Kepri beberapa waktu lalu.

Menurut Djasarmen, keluhan masyarakat tersebut dipicu oleh check in area yang terlalu kecil dan sempit terutama di jam-jam peak season yang sering menimbulkan kondisi kurang nyaman bagi penumpang.

"Waktu tunggu pada proses un-boarding kedatangan yang cukup lama. Terkadang bahkan bisa menghabiskan waktu hingga lebih dari 45 menit. penyebab utamanya bahkan sangat tidak masuk akal seperti tidak tersedianya area parkir pesawat dan tidak tersedianya garbarata atau tangga turun," kata Djasarmen.

Selain itu, kondisi bangunan Bandara Hang Nadim yang kondisi ini sangat tidak mencerminkan Bandar Udara berkelas Internasional, karena sejak dibangun hingga saat ini belum ada perbaikan yang signifikan.

Bahkan terminal area kargo terlalu jauh dan terpisah dengan terminal penumpang serta kondisi dan fasilitas yang sangat minim dan tidak memadai. Disamping itu untuk mencapai terminal kargo harus berjalan kaki atau mencarter angkutan/taxi karena posisinya tidak terkoneksi dengan terminal kedatangan.

Senator asal Provinsi Kepri berharap agar Otoritas Bandar Udara Hang Nadim cq. BP Kawasan Batam dalam jangka pendek dapat melakukan beberapa langkah instan untuk memperbaiki fasilitas, sistem informasi dan teknologi.

"Perlunya keterlibatan pihak ketiga dalam melakukan investasi dan operasi di Bandar Udara Hang Nadim seperti Angkasa Pura atau investor dari luar mancanegara dalam bidang industri penerbangan," katanya.

Djasarmen juga berharap segera dilakukan restorasi Bandar Udara Hang Nadim secara menyeluruh untuk menjadi lebih modern, baik menyangkut fasilitas ruang tunggu, system handling bagasi, apron management, kargo dan logistik sistem hingga kepada supporting industri penerbangan seperti maintenance repair dan overhaul hingga sekolah industri penerbangan tertentu di wilayah Bandara Hang Nadim.

Editor: Surya