Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Stok Dijamin Aman

Harga Gula di Tanjungpinang Terus Meroket
Oleh : Habibi
Selasa | 24-05-2016 | 12:34 WIB
gula-pasir.jpg Honda-Batam

Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Pemerintah Kota Tanjungpinang menjamin persediaan gula pasir aman selama bulan Ramadhan hingga Idul Fitri. Namun, untuk masalah harga yang semakin melambung, pihak Dinas Perindustrian, Perdagangan, Ekonomi Kreatif dan Penanaman Modal (Disperindag Ekraf dan PM) Kota Tanjungpinang belum dapat mencari solusi.

Kepala Bidang Perdagangan, Disperindag Ekraf dan PM Tanjungpinang, Teguh Susanto mengakui bahwa masalah gula menjadi keresahan, namun bukan karena stok melainkan harga yang semakin melambung. Harga gula pasir lokal yang saat ini dijual seharga Rp14 ribu sampai Rp15 ribu per kilo jelang Ramadhan dikatakan Teguh bukan karena langka, tapi karena naiknya harga produksi gula di daerah asal gula tersebut.

"Bukan di Kepri atau Tanjungpinang saja, ini terjadi secara Nasional. Harga naik, karena dari pemasoknya naik. Biaya produksi yang membengkak membuat volume produksi gula berkurang. Tapi tetap cukup kok sampai idulditri nanti," terang Teguh saat dihubungi, Selasa (23/5/2016).

Tanjungpinang, kata Teguh akan mendapatkan asupan 254 ton gula per bulan. Distributor seperti mengetahui tentang kebutuhan masyarakat akan gula menjelang lebaran. Namun sayangnya, meskipun pasokan banyak, harga tetap tidak dapat diturunkan dengan alasan harga produksi yang membengkak di daerah asal gula.

"Sebenarnya harga gula lokal memang agak tinggi dari gula impor, sekarangkan gula impor dilarang, harga murah hilang, jadi gula yang sekarang dianggap mahal," ujar Teguh.

Terkait solusi yang baru dilakukan untuk menekan harga gula ini adalah, bekerja sama dengan Bulog. Teguh mengatakan, Disperindag Ekraf dan PM Tanjungpinang telah berkoordinasi dengan Bulog Subdivre Tanjungpinang untuk membuat operasi pasar, seperti penjualan beras murah yang dilakukan Bulog seperti tahun-tahun sebelumnya.

"Kita sudah melakukan koordinasi dengan Bulog, dan Bulog juga katanya sudah memulai melakukan koordinasi ke Pusat, tapi ya itu, gula di gudang aja harganya udah 12 ribu per Kg-nya," terang Teguh.

Dalam hal ini, Teguh mengatakan akan juga berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Kepri. Karena untuk melakukan operasi pasar, Bulog belum mendapatkan perintah untuk melakukan operasi pasar komoditi gula.

"Bulog di Tanjungpinang ini, belum dapat penugasan untuk melakukannya. Oleh sebab itu kami juga akan membicarakan hal ini ke Pemprov Kepri," kata Teguh.

Editor: Dodo