Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kuasai Facebook, Maka Anda Menguasai Dunia
Oleh : Redaksi
Jum'at | 20-05-2016 | 08:00 WIB
Facebook20.jpg Honda-Batam

Ilustrasi Facebook. (Foto: Ist)

JIKA Anda tidak memiliki strategi digital, itu berarti perusahaan Anda, telah tertinggal jauh. Berikut ini langkah yang harus Anda lakukan untuk mengejarnya.

 

Tidak ada hal luar biasa yang dilakukan selain pertemuan rutin staf pada 2012, namun sebuah ide revolusioner tiba-tiba datang kepada Chrissy Daniels.

Daniels, direktur inisiatif strategi di University of Utah Hospitals and Clinics di AS, mendengarkan keluhan seorang dokter mengenai ulasan negatif terhadap dirinya yang ditemukan di internet.

“Bagaimana Anda akan mengatasinya?” tanya dokter kepada pihak pengelola rumah sakit. “Anda harus membantu saya mengelola kehadiran saya di internet.”

Jika perusahaan belum memiliki strategi digital, mereka sangat terlambat untuk sebuah permainan. Beberapa orang akan berpikir cara untuk menyingkirkan ulasan yang buruk itu.

Tapi sebaliknya, Daniels memimpikan untuk meluncurkan sebuah situs bagi grup rumah sakit universitas untuk mempublikasikan setiap survei mengenai dokter mereka yang diisi oleh pasien. Ini tak hanya sesuatu yang baik tetapi merupakan segalanya, digodok untuk dijadikan sistem peringkat bintang lima bagi para dokternya.

“Ada banyak kekhawatiran dari para dokter dan administrator,” ungkap Daniels. “Tetapi menjadi penasihat konsumen, kami mengetahui pasien percaya terhadap ulasan online.”

Rumah sakitnya merupakan yang pertama mempublikasikan survei pasien di AS. Saat ini, empat tahun kemudian, model yang dikembangkan Daniels menjadi suatu norma dalam sebuah industri, dan banyak rumah sakit dan perusahaan layanan kesehatan besar yang mengikutinya.

Lebih lagi, menciptakan strategi untuk sebuah situs tak lagi dianggap sebagai ekstra saja, tetapi sebuah keharusan bagi eksekutif yang punya visi ke depan.

"Jika perusahaan belum berpikir tentang sebuah stretegi digital, mereka sama sekali terlambat untuk permainan ini,” kata Robert Rooderkerk, seorang asisten professor di Rotterdam School of Management di Erasmus University Belanda.

Expand