BATAMTODAY.COM,Tanjungpinang - Kejaksaan Negeri (Kejari) Tanjungpinang akhirnya menyatakan berkas perkara dugaan pemalsuan surat tersangka Djodi Wirahadi Kusuma telah lengkap atau P21. Karena itulah, berkas Djodi telah dilimpahkan Penyidik Polres Tanjungpinang ke Kejari Tanjungpinang, Senin (9/5/2016). 

Kasat Reskrim Polres Tanjungpinang, AKP Andre Kurniawan kepada wartawan, di Tanjungpinang mengatakan, hari ini berkas tersangka Djodi Wirahadi Kusuma, dinyatakan lengkap. "Sudah diserahkan barang bukti dan tersangkanya," ujar AKP Andre Kurniawan.

Selain kasus dugaan pemalsuan Djodi, Penyidik Polres Tanjungpinang juga menyatakan akan melimpahkan berkas pembunuhan Yup Sung Hok, dengan tersangka, Miswardi dan Japarudin.

Baca Juga: Penuhi Petunjuk Jaksa, Berkas Jodi Segera Dilimpahkan di PN Tanjungpinang

Sementara itu, Kepala Seksi Pidana Umum (Kasi Pidum) Kajari Tanjungpinang, Ricky Setiawan SH membenarkan, berkas Djodi telah lengkap dan telah diserahkanya barang bukti serta tersangkanya.

"Sudah kami terima, pelimpahan berkas tersangka Djodi dari pihak penyidik, demikian juga barang bukti dan tersangkanya dalam penyerahan tahap kedua," ujar Ricky Setiawan pada wartawan.

Terhadap tersangka, tambah Ricky, pihaknya juga melakukan penahanan terhadap tersangka Djodi Wirahadi Kusuma, dan menitipkanya di Rumah Tahanan Kelas IB, Kampung Jawa.

"Tidak ada penangguhan, tersangka tetap ditahan dan saat ini kami titip di Rutan Kampung Jawa. Secepatnya berkas perkaranya akan kami limpahkan ke PN Tanjungpinang untuk disidangkan," papar Ricky.

Sebelumnya, setelah beberapa kali mangkir dari panggilan Polisi, dan bahakan tersangka Djodi Wirahadi Kusuma sempat masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). Akhirnya, pengusaha Tanjungpinang itu pun ditetapkan sebagai tersangka dan dilakukan penahanan oleh Satreskrim Polres Tanjungpinang.

Penetapan tersangka Djodi Wirahadi Kusuma itu dilakukan setelah terpenuhinya dua alat bukti atas dugaan pemalsuan surat dari laporan Robert Yulizar, seorang warga pemilik lahan di Kawasan Jalan Sei Carang kM 8 Tanjungpinang.

Dalam laporanya, pelapor mengaku bersempadan dengan lahan milik Djodi yang lahan sebelumnya dibeli dari saksi Abdul Latif seluas 9.000 per meter persegi.

Namun, dalam pembuatan sertifikat, lahan tersebut berobah menjadi 19,000 meter persegi, yang diawali dari surat alashak kepemilikan lahan atas nama karyawanya, selanjutkan dialihkan, atas nama Isteri Djodi, Kristian Djodi.

Dari hasil penyelidikan dan penyidikan polisi, saksi Abdul Latif sebagai pemilik lahan menerangkan, kalau luas lahan milik Djodi. Seharusnya, bukan 19 ribu meter persegi, tetapi hanya 9.000 meter persegi sesuai dengan keterangan saksi penjual, dan atas perbuatanya tersangka Djodi, disangka melanggar pasal 263 ayat 2 KUHP tentang pemalsuan.

Editor: Dardani