Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kepala Dua Bayi Ini Menyatu Saat Lahir

Keluarga Butuh Uluran Tangan Tuk Biaya Pemisahan Kepala Bayi
Oleh : Roland Hasudungan Aritonang
Selasa | 03-05-2016 | 20:11 WIB
bayi-kembar-tiga.jpg Honda-Batam

Pasutri, Juarnes Pranata (30) dan Siti Suryaningsih (30)‎ menunggu bayi kembarnya yang terlahir tidak normal dan masing-masing bernama Nadhira Alifa Putri, Nadhiba Aisyah Putri dan Nadhiva Alinka Putr (Foto: Roland Hasudungan Aritonang)

ANAK, merupakan buah hati yang terlahir ke dunia dan sangat berharga, melebihi harta di dunia yang dititipkan oleh Tuhan kepada umatnya. Meskipun anak tersebut telahir kembar tiga serta mengalami kelainan.

Bayi kembar tiga dari pasangan suami istri (pasutri) Juarnes Pranata (30) dan Siti Suryaningsih (30)‎ yang masing-masing bernama Nadhira Alifa Putri, Nadhiba Aisyah Putri dan Nadhiva Alinka Putri yang berumur 3 bulan 9 hari serta dilahirkan secara cesar di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tanjungpinang, Kamis (21/1/2016) lalu.

Namun, untuk bayi Nadhira Alifa Putri dan Nadhiba Aisyah Putri, kepala keduanya menyatu. Sedangkan  bayi Nadhiva Alinka Putri dalam keadaan normal.

"Saya sangat bersyukur ‎atas kelahiran ketiga putri saya ini dan ini merupakan anak kedua saya. Kembar 3 dan semuanya cewek, karena anak saya yang pertama laki-laki," ujar Juarnes Pranata saat ditemui di rumahnya di Jalan Pramuka, Lorong Bawean No 7 RT 01 RW 05, Kelurahan Tanjung Ayun Sakti, Kecamatan Bukit Bestari ‎Kota Tanjungpinang, Selasa (3/5/2016).

Ayah Kandung ketiga bayi kembar ini menceritakan, sebelum kelahiran anaknya itu, saat umur kandungan lima bulan, ia bersama istrinya mengecek ke Bidan. Hanya saja Bidan mengatakan‎ kalau istrinya terlalu gemuk dan menyuruh untuk mengurangi porsi makannya.

"Pada saat umur kandungan berumur enam bulan, di situ kami memeriksakan ke dokter dan dilakukan USG untuk mengetahui bayi kami laki-laki atau perempuan. Namun saat di USG, ternyata bayi dikandungan istri saya kembar siam yang berjenis kelamin perempuan," tuturnya

Juarnes Pranata juga menjelaskan, seminggu sebelum di-operasi, dokter menjelaskan, terdapat daging tumbuh di salah satu bayi mereka.  
‎‎
"Ketika dilahirkan secara cesar, dokter juga kaget melihat bayi kami kembar tiga dan dua bayi kami mengalami kelainan yakni kepala kedua bayi kami menyatu," paparnya.

Setelah lahir tiga hari di RSUD Tanjungpinang, ketiga bayi kembar tersebut dibawa ke RSCM dan dilakukan CT-Scan dan ternyata ada beberapa pembuluh darah masih dalam keadaan tidak normal serta kondisi berat tubuh juga belum normal untuk dilakukan operasi.

"Saat itu berat badan dari kedua bayi kami hanya 6 Kg, sedangkan ‎kalau kata dokter berat normal adalah masing-masing harus seberat 10 Kg," ungkapnya.

Melihat kondisi ekonomi keluarga yang di bawah rata-rata, ditambah lagi perusahaan tempat ia berkerja telah memutus kontraknya, membuat ayah bayi kembar tiga ini berfikir sangat keras.

Belum lagi tuntutan harus melewati berbagai prosedur dan segala tuntutan seperti membeli susu dan kebutuhan bayi mereka serta biaya memisahkan bagian kepala bayi kembarnya itu membuat ia bingung. Namun apa daya, hanya berpasrah diri kepada Tuhan yang bisa ia lakukan.

Sejauh ini ‎ia hanya bisa berharap uluran tangan para dermawan, karena kondisi ekonominya sangat memprihatinkan. Bahkan berharap dari keluarga besarnya pun ia tak kuasa, sebab nasib mereka juga tidak jauh berbeda dengannya.  

Untuk itu, para dermawan yang ingin berbagi, bisa melalui rekening Bank BRI a/n Siti nuryaningsih (Ibunda si kembar), 0174-01-032439-50-1 atau melalui rekening Sahabat Sehati Bank BSM 5002002002 a/n Sahabat sehati.

Semoga dengan bantuan dan uluran kasih dari para dermawan, dapat meringankan keluarga tersebut dan diberkahi serta dimurahkan rezeki oleh Allah SWT. Amin.

Editor: Udin