Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ini Penilaian Lamen Sarihi Soal Pengkaderan di Partai Golkar
Oleh : Harjo
Jum'at | 29-04-2016 | 14:54 WIB
Lamen-Sarihi-baru.jpg Honda-Batam

Lamen Sarihi.

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Kader Partai Golkar Lamen Sarihi menilai sistim pengkaderan dan pendidikan politik yang mumpuni akan menghasilkan kader yang militan dan memahami sistim politik partai berlambang pohon beringin itu. 

Menurutnya, jika seseorang tidak mengikuti pengkaderan dan hanya sekedar "numpang", ketika menduduki jabatan yang strategis atau terhormat di partai, justru akan memunculkan kesombongan pribadi.

"Kesombongan dan keangkuhan tersebut muncul, karena kader lupa melihat atau bahkan tidak memahami aturan dalam organisasi dan ketentuan peraturan yang ada. Karena proses mendapatkan jabatan tanpa melalui proses pengkaderan dan bekal pendidikan politik," ungkap Lamen yang juga Ketua DPRD Bintan ini, Jumat (29/4/2016).

Kedewasaan sangat penting di dunia politik, karena kadang-kadang yang dilakukan sudah merasa menganggap baik, tetapi menurut mereka yang dewasa dalam berpikiran politik akan melihat tindakan itu justru sebaliknya. Baca: Lamen Nilai Pemecatan Dirinya Ulah Orang yang Pentingkan Diri Sendiri

"Ketika kita jumpa dengan orang lain, yang lebih paham bisa saja orang tersebut bilang anda hebat, sambil tersenyum. Maknanya seseorang telah mengejek, karena mengetahui kita tak paham dan hanya dijadikan alat untuk kepentingan orang lain. Ini sebuah gambaran demi pendewasaan kader Golkar khusus di Bintan dan umumnya," imbuh Lamen.

Lamen menyebutkan, apa yang disampaikannya adalah untuk pendewasaan berpolitik semata. Mengingat dengan adanya rekonsiliasi di Partai Golkar, maka tidak ada lagi istilah pecat memecat, copot mencopot dan pemberhentian. Karena saat ini, Partai Golkar justru berupaya menyatukan kembali kader yang sempat berkonflik, agar kedepan bisa lebih baik dan maju.

"Bukan lagi bicara melakukan pecat-memecat, copot-mencopot, ganti-mengganti, tukar-menukar, pemberhentian dan sebagainya. Karena kalau masih ada, jelas tindakan itu adalah ulah oleh orang-orang yang mementingkan kepentingan diri sendiri bukan memikirkan bagaimana Golkar bersatu dan lebih besar kedepan," ujarnya.

Makanya banyak kader Partai Golkar yang mengkritisi dan menyarankan apabila ada kader partai lain yang masuk bergabung ke Golkar tidak bisa langsung diberikan jabatan yang strategis. "Menduduki pengurus harian atau jabatan strategis di partai Golkar harus dilihat dari seluruh sisi positif dan negatifnya, untuk kemajuan partai kedepannya," terangnya.

Sebagai partai terbuka kepada siapa saja, mereka masuk Partai Golkar harus mengikuti jenjang perkaderan dan pendidikan politik agar lebih memahami tentang partai. "Semoga partai Golkar, semakin maju berkembang dan melahirkan pemimpin bangsa, sesuai dengan harapan masyarakat untuk membangun bangsa dan negara," harapnya.

Editor: Dodo