Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Soal Posisi Wagub Kepri, Perlu Ada Sosok Penyeimbang
Oleh : Dodo
Rabu | 27-04-2016 | 12:46 WIB
Calon-Bupati.jpg Honda-Batam

Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Batam - Sosok Wakil Gubernur Kepri yang akan mendampingi Nurdin Basirun hingga 2021 mendatang mulai ramai dibicarakan. Sejumlah nama bermunculan, namun kunci tetap ada di tangan partai pengusung dan DPRD Kepri.

Pengamat sosial politik, Zaenuddin yang juga merupakan dosen di Politeknik Negeri Batam berpendapat dalam konteks penentuan posisi Wakil Gubernur Kepri menjadi domain partai pengusung pasangan Sani-Nurdin dalam Pilkada 2015 lalu.

Merujuk pada UU nomor 8 tahun 2015 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Wali Kota, jika kepala daerah (Gubernur) berhalangan tetap maka yang menggantikannya secara otomatis adalah wakilnya dan dilantik sebagai Plt Gubernur sebelum menjadi Gubernur definitif.

"Partai pengusung nanti akan menyampaikan dua calon ke DPRD Kepri yang nanti akan diputuskan dalam rapat paripurna," kata Zaenuddin, dalam perbincangan dengan BATAMTODAY.COM, Selasa (26/4/2016) malam.

Menurutnya, tanggung jawab politik ada di tangan partai pengusung, Nah, dalam hal ini harus ada agenda "penyadaran" kepada parpol pengusung untuk dapat menentukan sosok Wagub Kepri yang sesuai dengan harapan serta keinginan masyarakat, memahami dan menyelesaikan persoalan.

"Di sini lah diperlukan sosok yang merupakan penyeimbang untuk mengakomodir faksi-faksi di Kepri. Syukur-syukur, penyeimbang yang mampu mendinginkan tensi politik pasca-Pilkada," kata dia.

Zaenuddin menambahkan sosok ini harus memahami persoalan Kepri dan tentunya permasalahan Batam. Mengapa, karena Batam merupakan basis sektor Kepri dan mampu menjembatani kepentingan antara BP dan Pemko Batam.

Sementara, Abdurahman, pengajar di Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah dan Komunikasi Islam Al-Aziz Batam berpendapat perlunya kombinasi dalam kepemimpinan Kepri, yang diwujudkan dalam kolaborasi antara anshor (tempatan) dengan muhajirin (pendatang).

"Konsepsi anshor dengan muhajirin ini juga merupakan penyeimbang agar hubungan dengan eksekutif dengan legislatif," kata dia.

Seperti diketahui, sejumlah nama mulai disebut-sebut sebagai sosok yang akan mendampingi Nurdin. Di internal Partai Demokrat, muncul nama-nama seperti Huznizar Hood, Surya Makmur Nasution serta beberapa kader potensial lainnya.

Sementara, dari eksternal partai pengusung Sani-Nurdin terdapat nama Mustofa Widjaja, Isdianto dan Rini. Dua nama terakhir masih ada kaitan darah dengan mendiang Muhammad Sani, mantan Gubernur Kepri.

Editor: Dodo