BATAMTODAY.COM, Karimun - Perjudian jenis Sie Jie di salah satu toko olahraga yang digrebek oleh Polda Kepri pada Senin 25/4/2016 lalu ternyata sudah menjadi rahasia umum bagi seluruh masyarakat Kabupaten Karimun.

Menurut sumber BATAMTODAY.COM, judi sie jie ini dimainkan dengan cara memasang 4,3 dan 2 digit angka sesuai dengan keinginan, kepada agen atau bandar. Jika angka yang dipesan atau yang dipasang muncul atau diumumkan oleh agen maka pemain berhak meraih hadiah yang berpariatif.

"Kalau menang 4 angka dapat Rp2 juta kalau pasangnya seribu. Kalau dua ribu atau lima ribu tinggal dikalikan saja," kata sumber, Selasa (26/4/2016) malam.

Memainkan permainan judi jenis Sie Jie ini pun tak tidak setiap hari dapat dilakukan. Dalam seminggu permainan ini hanya dapat dimainkan pada hari Rabu, Sabtu dan Minggu.

Dari seluruh pemain, nantinya angka-angka yang dipasang atau dipesan akan direkap terlebih dahulu, kemudian hasil rekapitulasinya akan diantar ke agen atau bandar.

"Setahu saya dulu pakai antar, itu makanya tempatnya harus dekat dari pelabuhan, supaya cepat. Ke singapur mereka antar. Kalau sekarang sudah pakai internet saya rasa," katanya.

Ia juga mengatakan, untuk juru tulis atau agen-agen kecil yang menerima pesanan angka dari pemain, hanya dilakukan oleh warga keturunan, umumnya agen yang hanya dikuasai oleh satu agen tunggal berinisial M dan ia pun tidak menggunakan tenaga pribumi lantaran sulit dipercaya.

"Orang cina semua bang, mulai dari rekap, hingga yang tukang tulis mereka semua. Dulu pernah dilarikan uang yang menang, makanya nggak dipakai lagi orang pribumi," ujarnya.

Ia menambahkan, untuk operator yang bertugas merekap seluruh hasil pesanan para pemain, berada di lantai 3 di salah satu toko yang menjual perlengkapan olahraga, yang berada tak jauh dari Hotel Holiday Tanjungbalai. Baca: Polda Kepri Gerebek Judi Online di Karimun  

"Di dalam itu banyak komputer berjejer, seperti di warnet itulah Bang," ungkapnya.

Di lain tempat, Kasat Reskrim Polres Karimun, AKP Dwihatmoko Wiraseno, mengatakan dirinya enggan berkomentar mengenai penggerebekan yang dilakukan oleh Polda Kepri, menurutnya wewenang yang memberikan keterangan ada pada jajaran Polda Kepri.

"Ya kalau orang Polda yang gerebek, saya mana bisa ngasi keterangan, tanyakan saja sama orang Polda la," Kata Dwihatmoko sembari berlalu meninggalkan awak media.

Editor: Udin