Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Proses Hukum Kasus Pemukulan Awak Trans Batam Dinilai Lamban
Oleh : Rizky Anggi Rayhalim Nasution
Senin | 25-04-2016 | 16:47 WIB
trans-batam-baru.jpg Honda-Batam

Bus Trans Batam.

BATAMTODAY.COM, Batam - Pengelola Trans Batam menyesalkan lambannya penanganan kepolisian terhadap laporan pemukulan yang dialami sopir angkutan umum tersebut, beberapa waktu lalu.

"Sudah disampaikan pun masih ada kejadian yang sama, apakah sudah ditangani atau tidak?," kata Surung Togi Pakpahan, Staf Operasional Damri yang menangani Trans Batam, Senin (25/4/2016).

Dia juga mengatakan tujuan pihaknya membuat laporan kepada pihak kepolisian agar menghindari kejadian-kejadian serupa seperti pemukulan dan kekerasan yang terulang kembali.

"Sopir kami sudah banyak yang trauma jadi kami membuat laporan agar untuk menjaga kejadian-kejadian yang demikian (pemukulan)," katanya.

Dia juga mengutarakan harapannya agar ada ketegasan dari pihak kepolisian, karena sudah beberapa kali terjadi kasus yang sama. "Kami menyayangkan kalau dari awalnya polisi bisa mengamankan pelaku, pasti tidak akan ada lagi kasus pemukulan dengan pelaku yang sama," ujarnya.

Sebelumnya, tiketing atau kernet Trans Batam, Sandro Pahala Parhusip (20), menjadi bulan-bulanan sekelompok orang yang diduga juga sopir angkutan umum, di halte dekat Mesjid Raya Batam Center, Rabu (6/4/2016) lalu.

Baca: Polisi Usut Pelaku Pengeroyokan Kernet Trans Batam

Kapolresta Barelang, Komisaris Besar Helmy Santika, mengatakan, menyusul kejadian ini, pihaknya akan mengusut siapa pelaku pemukulan tersebut. Ditambah, korban telah membuat laporan di Mapolresta Barelang.

"Siapapun yang melakukan aksi penghakiman atau kekerasan pada orang lain, tentu sudah melanggar hukum, dan akan ditindak," ujar Helmy, Jumat (8/4/2016).

Ditambahkan Helmy, jika pelaku tersebut memang para sopir angkot, tentu tidak boleh dikatakan dampak dari belum tegasnya Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Batam. "Itu tidak bisa menjadi alasan. Kami akan mengusut laporannya," tambah Helmy.

Editor: Dodo