Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Upaya Menkum HAM Meredam Amukan Para Penghuni Lapas
Oleh : Redaksi
Senin | 25-04-2016 | 11:26 WIB
lapas.jpg Honda-Batam

ilustrasi penghuni lapas (Sumber foto: CNN Indonesia)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Lembaga Permasyarakatan Narkotika Kelas IIA Banceuy di Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Jawa Barat, luluh lantak terbakar api Sabtu pekan lalu (23/4). Penghuni lapas mengamuk setelah mendapati informasi ada seorang napi ditemukan meregang nyawa di dalam sel.

Kematian napi yang ditempatkan di ruangan khusus itu memicu spekulasi liar di kalangan napi lain. Isu merebak, menyebut napi yang ditemukan petugas gantung diri itu sebenarnya dibunuh dengan cara disiksa oleh petugas lapas.

Informasi itu semakin merembet dari mulut ke mulut sampai akhirnya memicu amarah. Kerusuhan massal pun tak terhindarkan. Banyak napi mengamuk dan menghancurkan apa pun yang ada di dekat mereka.

Akibat peristiwa itu diperkirakan ada tiga blok yang terbakar di lapas tersebut.

Kerusuhan yang terjadi Lapas Banceuy itu terjadi hanya dua hari berselang setelah kerusuhan antar napi meledak di Lapas Kerobokan Kelas II A, Denpasar, Bali.

Kerusuhan dipicu lantaran ada kelompok yang bersitegang berebut pengaruh di dalam lapas. Salah satu kelompok berkeberatan ada napi dari kelompok lain yang hendak dimasukkan ke dalam penjara yang sama.

Tak terima koleganya ditolak masuk lapas, perwakilan sebuah organisasi masyarakat lantas melobi pihak lapas agar tersangka bentrokan di Jalan Teuku Umar itu bisa masuk dalam lapas. Bentrokan pun tak terhindarkan.

Ketegangan kala itu menyelimuti Lapas Kerobokan. Pihak kepolisian menerjunkan aparat untuk mengamankan lokasi kejadian. Meski tidak menimbulkan korban jiwa, kerusuhan itu mengakibatkan kerusakan terutama diakibatkan oleh lemparan batu.

Rentetan kerusuhan lapas di bulan April dibuka oleh keributan yang terjadi di Lapas Kuala Simpang,  Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh, (1/4/2016). Napi mengamuk lantaran dilarang melakukan hubungan suami-istri saat jam besuk.

Kerusuhan mengakibatkan kerusakan di sejumlah tempat. Ketegangan semakin memuncak ketika perusakan berujung pada pembakaran ruang Kepala Pengaman LP Kuala Simpang. Perpustakaan dan gedung kantin pun nyaris ludes terbakar.

Aksi rusuh dalam lapas yang berujung pada pembakaran bisa dibilang lumrah terjadi. Bulan lalu (25/3/2016), pembakaran penjara di Rumah Tahanan Negara Malabero, Bengkulu, bahkan harus menelan korban jiwa. Lima napi tewas terbakar akibat kerusuhan tersebut.

Napi mengamuk setelah Badan Narkotika Nasional Provinsi Bengkulu mencokok napi yang kedapatan masih mengedarkan narkotik di dalam penjara.

Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengakui cukup dibuat pusing oleh persoalan lapas terutama berkaitan dengan overkapasitas dan kelayakan hunian di Lapas. Menengok peristiwa yang terjadi di Lapas Banceuy kemarin, Yasonna pun kemudian memanggil seluruh anak buahnya di jajaran Direktorat Jenderal Pemasyarakatan untuk segera melakukan revaluasi.

"Kami akan panggil seluruh jajaran lapas untuk membahas kembali kejadian di sana, apa yang harus dilakukan," kata Yasonna.

Kerusuhan di lapas rentan terjadi mengingat kondisi napi sangat mudah tersulut emosi. "Apalagi narapidana narkotik," kata Humas BNN Slamaet Pribadi.

Pemerintah saat ini mencari cara untuk menjadikan Lapas sebagai hunian napi yang layak, baik dari segi kapasitas maupun pelayanan. Yasonna sempat mengumumkan penambahan 13 lapas baru untuk mengatasi persoalan overkapasitas tersebut.

Namun dengan masih terjadinya rentetan kerusuhan dalam hitungan pekan ke belakang, Yasonna pun mengamini bahwa manajemen pengelolaan lapas lebih kompleks dari yang dia bayangkan. (Sumber: BBC Indonesia)

Editor: Udin