Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Partai Politik Asia-Afria Sepakat Perkuat Demokrasi
Oleh : Irawan
Minggu | 24-04-2016 | 08:01 WIB
parpol1.jpg Honda-Batam
Pertemuan partai politik asia afrika di Gedung DPR/MPR

BATAMTODAY.COM, Jakarta-Partai-partai politik dari sejumlah negara di dunia berbagi pengalaman dan pandangan soal demokrasi. Dalam konferensi yang berlangsung di Indonesia, mereka sepakat memperkuat demokrasi dan mengawal kebijakan pemerintah.

Itu merupakan hasil dari The 26th ICAPP Standing Committee Meeting and 1st Trilateral Meeting Among ICAPP (International Conference of Asian Political Party), COPPPAL (Conferencia Permanente de Partidos Politicos de America Latina) and CAPP (Council of African Political Parties). Kesimpulan ini dirumuskan dalam Jakarta Declaration. 

"Kami sepakat bahwa peran utama dari partai politik adalah untuk memperkuat nilai demokrasi dan institusi di masyarakat kita dengan memegang prinsip good governance dan rule of law," demikian bunyi Jakarta Declaration. 

Kesimpulan ini disampaikan dalam konferensi usai acara ditutup di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (23/4/2016). Hadir di antaranya politikus Golkar Theo Sambuaga dan politikus PDIP Andreas Hugo sebagai steering committee ICAPP. 

Para peserta ICAPP juga sepakat bahwa dengan memperkuat demokrasi, partai politik bisa menelurkan hasil yang konkrit dan positif dalam menghapus kemiskinan dan perubahan iklim. Dua hal itu dianggap sebagai tantangan bagi bangsa masa kini. 

ICAPP menekankan bahwa globalisasi harus dicapai dengan tetap melindungi dan mempromosikan keharmonisan, keberagaman, dan pluralisme. Di saat yang sama, parpol-parpol akan bersama dengan pemerintah untuk menumpas terorisme.

"Pertemuan seperti ini merupakan momen berbagi pengalaman yang menarik dan bisa untuk mengidentifikasi masalah masing-masing. Demokrasi dan kesejahteraan bukan lah semudah membalikkan telapak tangan," kata Andreas Hugo saat jumpa pers. 

Perhelatan ini dibuka kemarin oleh Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla dan dihadiri oleh petinggi-petinggi partai politik di Indonesia yang memiliki kursi di parlemen. Ada puluhan partai politik dari Asia, Asia Pasifik, Afrika, serta peninjau dari Eropa yang berbagi pengalaman hingga hari ini. Sementara penutupan dilakukan oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputtri yang juga mantan Presiden RI-ke-5.

Pada kesempatan itu, Wapres Jusuf Kalla mengatakan, setiap negara mempunyai caranya masing-masing untuk menerapkan demokrasi.

"Demokrasi tidak bisa jadi copy paste semua negara. Demokrasi bukan hanya warisan atau milik negara besar seperti Amerika Serikat," kata Kalla.

Kalla pun mengajak semua pimpinan parpol dari seluruh negara yang hadir untuk bersatu menciptakan demokrasi yang lebih baik. 

Dia mengatakan, dalam 20 tahun terakhir demokrasi di negara-negara Asia, Afrika dan Amerika Latin sudah berkembang pesat.

Namun, tiga kawasan tersebut masih memiliki tantangan untuk menciptakan kemakmuran masyarakatnya.

"Mencapai kemakmuran butuh satu hubungan invenstasi gabungan masing-masing negara untuk menimbulkan sinergi. Dengan sinergi kita bisa meningkatkan kemakmuran," katanya.

Sedangkan  Ketua Umum PDIP  Megawati Soekarnoputri, menilai kolonialisme dan imperialisme sejatinya masih belum lenyap di era modern seperti sekarang ini.

Liberalisme dan kapitalisme, kata Megawati,  bisa menyusup melalui isu finansial global, isu keterbukaan informasi dan teknologi, isu lingkungan, bahkan acap kali dapat berupa kedok hukum internasional.

"Kondisi tersebut melahirkan kejahatan dalam sektor keuangan dan perbankan, narkotika, bahkan perdagangan manusia," kata Megawati.  

Megawati menilai konferensi yang diiuti oleh partai politik dari berbagai negara di Asia, Afrika, dan Amerika Latin ini mampu membahas hal-hal strategis terkait jawaban partai politik atas berbagai persoalan dunia saat ini.

Kesemuanya itu dinyatakan dalam dokumen yang disebut Deklarasi Jakarta.

"Kami memberikan dukungan sepenuhnya terhadap rekomendasi terkait trans-national crime yang harus disikapi sebagai langkah konkret kerjasama antar partai politik di dalam memerangi women trafficking, drug trafficking, dan un-trade trafficking," katanya.  

Khusus mengenai women trafficking atau perdagangan manusia, Megawati menilai rekomendasi itu sangat berkesan karena pada Kamis (21/4/2016),  Indonesia memperingati hari lahir Raden Ajeng Kartiki, pahlawan emansipasi perempuan di Indonesia.

"Ini merupakan hadiah bagi wanita Indonesia," kata putri dari Bapak Proklamator RI sekaligus Presiden Pertama Indonesia Soekarno ini.

Editor: Surya