Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pura-pura Tanya Alamat, Siswa SD Diperkosa
Oleh : charles/sn
Minggu | 21-08-2011 | 18:08 WIB

TANJUNGPINANG, batamtoday - Aksi pemerkosaan terhadap anak di bawah umur dengan modus pura-pura menanyakan alamat, terjadi untuk ketiga kalinya di Kota Tanjungpinang.

 



Sebelumnya, dua korban anak di bawah umur mengalami pemerkosaan. Kini, kembali terulang, seorang anak, sebut saja Bunga (9), menjadi korban pemerkosaan dengan modus yang sama. 

Korban merupakan anak dari pasangan Saf (52) dan isterinya War (39), warga Jalan Anggrek Merah Kelurahan Tanjung Ayun Sakti. Korban diperkosa di Jalan Senggarang Tanjungpinang.

Lalu, seorang penjaga kebun menemukan dan mengantarkan korban dalam kondisi mengenasakan ke rumahnya di Jalan Anggrek Merah, Kamis 18 Agustus 2011 sekitar pukul 23.30 WIB.

Menurut Saf, ayah korban, dirinya tidak menduga kalau anaknya akan mengalami nasib naas pemerkosaan tersebut. Karena sebelum kejadiaan, Saf bersama isterinya masih meninggalkan anaknya bermain bersama teman-temanya yang lain di rumah, untuk pergi sholat tarawih di masjid di dekat rumahnya.

"Anak saya diantar seseorang ke rumah, yang mengaku penjaga kebun. Dia menemukan anak saya di Jalan Senggarang sekitar pukul 23.30. Lalu saya tanya anak saya dan dia mengaku kalau dirinya dibawa salah seorang naik motor ke daerah Senggarang dan memerkosanya di sana," ujar Saf.

Ceritanya, seperti kata Bunga, yang dicerikan kepada kedua orang tuanya, bahwa malam itu korban sedang bermain sepeda bersama sejumlah temannya di halaman rumahnya di Jalan Anggrek Merah, tiba-tiba seorang pria dengan menggunakan motor Honda Revo menghampiri korban dan menanyakan di mana di daerah itu yang ada gereja.

Dengan polosnya, korban memberitahukan kalau gereja yang dimaksud berada di daerah Batu Kucing sambil menunjuk arah ke alamat gereja. Namun dengan alasan tidak tahu tempat, pria yang diduga pelaku pemerkosa korban ini, kembali membujuk korban agar dapat menunjukkan gereja dimaksud.

"Kata anak saya, saat itu dirinya menolak, dengan alasan jauh dan takut. Tapi orang itu membujuk supaya ditunjukkan dengan menaiki motornya, hingga akhirnya pergi," ujar Saf.

Saf dan isterinya, yang sudah pulang sholat taraweh saat itu, sempat menanyakan keberadaan anaknya pada sejumlah saudara-saudaranya. Namun kakak-kakak Bunga mengaku, kalau korban sedang bermain bersama teman-temanya. Saf dan isterinya pun tenang.

Saf menceritakan, saat pelaku membawa dan membocengkan korban, korban Bunga sempat berontak karena motor yang dikendarai tidak mengarah ke lokasi gereja yang dimaksud.

"Anak saya bilang diriya sempat berontak dan ada orang yang lihat kalau dia nangis-nangis. Tetapi sejumlah orang tidak memperhatikan dan mungkin mengira kalau orang yang dibawa itu adalah anaknya sendiri," tutur Saf.

Selanjutnya, pelaku memacu sepeda motornya hingga melewati Jalan Ahmat Yani Km 5 Atas, dan membawa korban ke daerah Jalan Senggarang. Sesampai di sebuah semak dan hutan, korban menghentikan motornya dan pelaku mulai memaksa korban dengan cara menggagahi pakaian dan tubuh korban.

Kendati korban sempat berontak namun tidak sebanding dengan tenaga pelaku, hingga akhirnya korban berhasil digagahi pelaku. Selain menggagahi korban, pelaku juga berhasil membuka baju korban. Saat ditemukan, konsisi korban sangat mengenaskan dengan kondisi setengah bugil.

Ditemui di Ruang Inap Kelas II Paviliun Mawar RSUD, korban mengaku kalau pelaku bertubuh sedang, hitam dan keriting. Sementara motor yang digunakan pelaku adalah jenis Revo dengan warna hitam.

"Orangnya keriting, kulitnya hitam dan tingginya sedang. Motornya warna hitam merk Revo," sebt Bunga. 

Ayah korban juga mengaku, kalau kejadiaan yang dialami anaknya sudah dilaporkan ke Polres Tanjungpnang.