Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

JNE Masih Pelajari KEK di Batam
Oleh : Romi Candra
Kamis | 21-04-2016 | 09:02 WIB
JNe.jpg Honda-Batam
Kegiatan di salah satu kantor JNE. (Foto: Ist)

BATAMTODAY.COM, Batam - Wacana perubahan daerah Free Trade Zone (FTZ) menjadi daerah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) ternyata mulai dipelajari semua pihak, tidak terkecuali perusahaan yang bergerak di bidang jasa pengiriman barang.

Seperti halnya yang dilakukan JNE, salah satu perusahaan jasa pengiriman barang yang saat ini banyak digunakan masyarakat. Mereka menilai, keberadaan KEK nantinya harus memberikan potensi baru yang dapat dikembangkan. Dikarenakan belum jelas ke mana arah KEK nantinya, perusahaan-perusahaan ini akan melihat terlebih dahulu potensi mana yang bisa dikembangkan nantinya. 


"Adanya nanti KEK, kita berupaya melihat potensi apa yang bisa dikembangkan. Tentunya nanti akan ada suasana dan kemudahan-kemudahan yang menguntungkan unuk kami," ujar Presiden Direktur JNE, Mohamad Feriadi. Batam yang letaknya secara geografis berdekatan degan negara tetangga, Singapura dan Malaysia, memiliki pelayanan khusus dalam pengiriman barang. "Karena itu, nantinya kita akan berupaya menangkap potensi bermanfaat yang terjadi Batam," lanjutnya.

Hal itu dilakukannya, tidak lain untuk merangkul konsumen lebih banyak, sehingga JNE mampu menjadi perusahaan pengiriman barang yang terpercaya. "Beragam pembenahan telah kita lakukan. Target di tahun 2016 ini, kita membuat perubahan yang lebih inovatif dan mampu memuaskan cutomer, apalagi jika nanti KEK diterapkan di Batam," terangnya. 

 Namun sejauh ini, pihaknya juga tidak mau terlalu ambil pusing dengan perubahan tersebut. Dengan kata lain, dengan penerapan FTZ ataupun KEK, kepuasan pelanggan tetap menjadi prioritasnya. "Kita ingin selalu memenuhi kebutuhan pelanggan. Jika nanti adanya KEK, kita tinggal mencari potensi yang akan dikembangkan saja. Namun sejauh ini, kita akan fokus lebih dulu melakukan pembenahan, baik dari segi infrastruktur, SDM-nya serta lain sebagainya," tutup Feriadi.

 Editor: Dardani