Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Wow, Tikus Sumatera Masuk Katagori Raksasa
Oleh : Redaksi
Rabu | 20-04-2016 | 09:14 WIB
tikus_raksasa by swns.jpg Honda-Batam
Foto tikus "raksasa" yang ditemukan di taman bermain di Inggris yang pernah viral. (Foto: 

BATAMTODAY.COM, London - Jika Anda harus membayangkan hewan-hewan paling dibenci di dunia, pasti tikus termasuk salah satu di antaranya – terutama tikus raksasa. Tikus sering dianggap sebagai makhluk pembawa penyakit yang berkeliaran di kegelapan kota.

Spesies yang paling sering dikenal adalah tikus cokelat (Rattus norvegicus) dan tikus hitam yang sedikit lebih kecil (Rattus rattus), keduanya hidup di semua benua kecuali Antartika.

Mimpi buruk seolah menjadi kenyataan saat setiap beberapa bulan muncul foto menakutkan di media akan tikus berukuran raksasa. Namun sebenarnya, kota bukanlah tempat terbaik untuk mencari tikus-tikus terbesar.

"Sama sekali tak ada bukti bahwa tikus cokelat yang ditemukan di Inggris bertambah besar," kata Dougie Clarke dari University of Huddersfield, Inggris.

Clarke adalah pakar tikus super. Maksudnya bukan tikus yang kemudian menjadi sangat besar sampai bisa menjadi pelatih bela diri seperti halnya karakter dalam kartun TeenageMutant Ninja Turtles, tapi tikus-tikus yang sudah kebal racun yang dipakai oleh pengendali hama.

"Dalam penelitian kami yang melihat ratusan tikus cokelat dari seluruh penjuru Inggris, panjang maksimal tikus super dewasa adalah 26 cm dengan panjang buntut 25 cm," kata Clarke. "Jadi tidak jauh berbeda dari rata-rata tikus cokelat."

"Laporan di media yang menyebutkan bahwa tikus cokelat menjadi semakin besar sebenarnya hanya trik foto dengan memegang tikus dalam posisi jauh dari badan atau spesies lain dari tikus peliharaan yang kabur," katanya.

Contohnya, tikus raksasa yang ditemukan dalam kondisi mati dekat taman bermain di Hackney, London pada Maret 2016 disebut sama besarnya dengan anak-anak kecil yang suka main di sana. Karena faktor perspektif, benda yang tampak dekat dengan kamera terlihat lebih besar daripada objek yang lebih jauh, tikus itu terlihat sangat besar.

Namun trik kamera tersebut dibongkar oleh orang-orang skeptis yang mengukur ulang jarak objek, ternyata panjang tikusnya hanya standar.

Tapi tetap saja, jika karya fiksi bisa menjadi ukuran, maka rasa penasaran kita terhadap tikus raksasa sebenarnya cukup mendalam. Meski hanya disebut sekilas di satu cerita Sherlock Holmes, "tikus raksasa Sumatera" adalah legenda.

Dalam kenyataannya, ada dua jenis spesies tikus yang bisa menjadi inspirasi referensi tersebut. Tikus bambu Sumatera (Rhizomys sumatrensis) yang panjangnya bisa 50cm dari hidung sampai ujung buntut.

Meski mirip tikus cokelat, tapi panjang ekor tikus bambu Sumatra hanya 12cm dari panjang totalnya. Jadi tikus yang gendut ini beratnya bisa mencapai 4kg, atau sama seperti kucing rumahan, menurut dokumen spesies yang terbit pada 1936.

Kandidat tikus besar lain adalah tikus gunung raksasa Sunda (Sundamys infraluteus), digambarkan sebagai spesies pemakan segala berukuran besar yang hidup di hutan-hutan pegunungan.

"Sundamys infraluteus bisa mencapai 60cm, tapi beratnya tak sampai 500gram karena morfologi tubuh yang berbeda," kata Raquel López Antoñanzas dari University of Bristol, Inggris, yang mempelajari evolusi hewan pengerat.

Pembahasan soal hewan pengerat berukuran luar biasa pastinya akan menyebut Capybara dari Amerika Selatan, tapi secara kekerabatan, capybara lebih dekat ke Guinea pig daripada tikus. Untuk menghindari kekeliruan, famili yang harus kita soroti adalah Muridae, atau dikenal juga sebagai tikus dan hewan pengerat dari masa lalu.

Salah satu yang terpanjang adalah tikus berkantung Gambia, yang panjangnya bisa mencapai hampir 90cm dari hidung sampai ujung ekor dan beratnya mencapai 1,4 kg. Ukurannya itulah yang membuat tikus ini populer sebagai hewan peliharaan, tiga kali lebih berat daripada tikus biasa yang sering menjadi hewan peliharaan – yang biasanya adalah tikus cokelat yang dijinakkan. (Sumber: BBC Indonesi)

Editor: Dardani