BATAMTODAY.COM, Jakarta - Sebagai bentuk apresiasi atas penerapan program berbasis lingkungan di sekolah, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kementerian Agama (Kemenag), serta Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) memberikan penghargaan kepada 720 sekolah. Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Wakil Menteri LHK, Alue Dohong, pada Rabu (2/10/2024) di kantor Kementerian LHK, Jakarta.

Staf Ahli Menteri Bidang Regulasi Kemendikbudristek, Nur Syarifah, menyatakan bahwa penghargaan ini adalah bukti nyata komitmen bersama dalam pengembangan pendidikan lingkungan hidup.

"Penghargaan ini merupakan wujud semangat gotong royong dalam membangun generasi yang peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan. Penghargaan Adiwiyata bukan hanya pengakuan atas keberhasilan sekolah dalam mengelola lingkungan, tetapi juga simbol upaya kolektif kita untuk menjaga kelestarian bumi," ujar Syarifah, demikian dikutip laman Kemendikbudristek.

Ia juga menambahkan bahwa penerapan Kurikulum Merdeka memberikan ruang bagi sekolah untuk mengembangkan materi pembelajaran tentang lingkungan hidup, sekaligus melibatkan berbagai pihak dalam proses tersebut. "Kurikulum Merdeka membuka ruang fleksibel untuk sekolah, memberikan kebebasan dalam menyusun materi pembelajaran, dan mengajak stakeholder untuk berpartisipasi dalam pengajaran," jelasnya.

Wakil Menteri LHK, Alue Dohong, menegaskan pentingnya peran sekolah dalam menciptakan generasi penerus yang peduli terhadap lingkungan. "Sekolah memegang peranan penting dalam membentuk karakter generasi yang peduli lingkungan. Pendidikan lingkungan adalah proses berkelanjutan yang sebaiknya dimulai sejak dini," ujar Alue.

Program Adiwiyata, yang diatur dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 05/2013, bertujuan untuk mendorong sekolah menciptakan lingkungan belajar yang peduli dan berkelanjutan. Dalam program ini, sebanyak 720 sekolah mendapat penghargaan, terdiri dari 208 Sekolah Adiwiyata Mandiri dan 512 Sekolah Adiwiyata Nasional. Sekolah Adiwiyata Nasional merupakan tahap awal dalam program ini, sedangkan Sekolah Adiwiyata Mandiri adalah tingkat lanjutan setelah mencapai predikat nasional.

Penghargaan ini diharapkan dapat memotivasi lebih banyak sekolah untuk menerapkan pola hidup peduli lingkungan, serta membangun kesadaran warga sekolah akan pentingnya tanggung jawab terhadap lingkungan.

Editor: Gokli