Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kemarau, Warga Anambas Kesulitan Mendapatkan Air Bersih
Oleh : Fredy Silalahi
Selasa | 19-04-2016 | 20:33 WIB
kekeringan.jpg Honda-Batam
Ilustrasi kemarau mengakibatkan warga di Tarempa kesulitan air bersih (sumber foto: Antara)

BATAMTODAY.COM, Anambas - Curah hujan yang rendah, membuat deposit air bersih semakin menurun. Hal ini pun dirasakan warga Tarempa, Kecamatan Siantan, Kabupaten Kepulauan Anambas yang begitu kesulitan untuk mencari sumber air bersih untuk kebutuhan dasar rumah tangga ini.

Salah satu warga Tarempa, Nur, mengatakan pihaknya harus menumpang ke rumah tetangga untuk mendapatkan air bersih. Mengingat saluran air ke rumahnya sudah satu hari tidak mengalir.

"Sejak cuaca panas beberapa hari ini, sumber air bersih semakin sulit ditemukan. Bahkan saya harus menumpang ke rumah tetangga untuk keperluan air, sebab mereka memiliki cadangan air bersih. Memang susah sekali kalau tidak ada air, mau ngapain aja tidak bisa," katanya, Selasa (19/04/2016).

Nur menambahkan, air yang disalurkan ke rumahnya, merupakan sumber air milik warga‎ dengan membayar iuran perbulan. Hal ini membuat dirinya lebih memilih aliran dari warga ketimbang saluran air yang dikelola Pemerintah. Sebab air yang dikelola oleh pemerintah sering mati dan mengalirnya juga tidak menentu.

"Bayarnya sama, tetapi kalau dari pemerintah keseringan mati. Mending saya ngikut sama teman yang mempunya sumber air, toh juga bayarannya sama, tetapi mengalir terus. Ini mungkin karena cuaca yang begitu panas, sehingga air mati total. Setetes pun tidak ada yang mengalir," terangnya.

Sementara itu warga lainnya, Faisal, mengatakan pihaknya juga merasa kesulitan untuk mendapatkan air bersih. Bahkan dirinya rela setiap pagi membeli air dari warga. Namun dia juga mengakui bahwa saluran air yang dikelola oleh pemerintah sering mati.

"‎Saluran air bersih ke rumah saya dari SPAM, tetapi itu keseringan mati dan mengalirnya juga tidak menentu. Mau tidak mau saya harus beli air kepada warga yang memiliki sumber air sendiri. Dan setiap harinya saya membeli 20 galon air. Kalau tidak begitu, bagaimana mau masak?,"jelasnya.

Sebelumnya, Konsultan Pengawas Proyek SPAM Kecamatan Siantan, Udin, mengatakan bahwa jalur pipa telah dimasukkan ke rumah warga, baik di daerah Teluk hingga Tanjung‎ dengan harapan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan air bersih.

"Jalurnya sudah dibuat semua, bahkan kapasitas pipanya lebih besar. Untuk instalasi sudah selesai semua, namun ada beberapa titik yang harus dievaluasi," paparnya.

Editor: Udin